PALANGKA RAYA/tabengan.com – Serikat buruh memandang sinis sikap Pemerintah Kota Palangka Raya dalam menangani maraknya kasus Covid-19 dengan mengajukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk kedua kalinya.
“Kami menolak PSBB kedua. Apabila dilaksanakan, kami akan turun ke jalan,” ancam Karliansyah, Koordinator Wilayah Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI) Kalimantan Tengah, Kamis (25/6).
Karliansyah menyatakan mendukung pelaksanaan normal baru atau new normal ketimbang PSBB. Berkaca dari pelaksanaan PSBB Kota Palangka Raya sebelumnya yang berakibat terkendalanya berbagai aktivitas masyarakat dan terganggunya dunia usaha serta pencarian nafkah. PSBB tersebut dinilai gagal menghambat meningkatnya penderita Covid-19, namun justru mengganggu aktivitas dan stabilitas ekonomi masyarakat.
“Dengan new normal, perekonomian melalui dunia usaha dapat berlangsung seperti biasa dengan menjalankan protokol kesehatan,” kata Karliansyah.
Dia menyebut, dengan tetap lancarnya dunia usaha maka makin kecil kemungkinan merumahkan atau memberhentikan para pekerja atau buruh.
Menurut Karliansyah, sempat ada perbincangan pada komunitas buruh, baik dari karyawan perusahaan maupun angkutan yang hendak melaksanakan aksi demonstrasi kepada Pemerintah Provinsi Kalteng bila PSBB berlangsung.
“Perusahaan terancam tutup, jadi karyawan tidak ada pekerjaan, sopir angkutan sulit masuk untuk mengantar barang, termasuk sembilan bahan pokok, dan sopir travel juga dilarang bawa penumpang,” jelas Karliansyah.
Untuk sementara, pihak KSBSI Kalteng masih dapat meminta rekan-rekannya menunda aksi turun ke jalan.
“Informasinya sopir-sopir di Kalimantan Selatan dalam waktu dekat akan melakukan aksi menghadap Gubernur Kalsel agar dapat masuk wilayah Kalteng. Bila tetap tidak ada solusi atas tuntutan mereka, ada rencana penutupan jalan menuju Banjarmasin,” beber Karliansyah.
KSBSI Kalteng sudah melaksanakan pembagian sembako untuk meringankan beban hidup bagi para sopir travel dan angkutan yang tergabung dalam Federasi Transportasi dan Angkutan (FTA) KSBSI Kalteng di Posko KSBSI Kalteng pada Kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalteng.
KSBSI Kalteng masih menanti respons atau undangan pemerintah untuk duduk bersama mencari solusi. Namun, bila para pekerja atau buruh tetap bersikeras melakukan aksi turun ke jalan, KSBSI Kalteng siap mendampingi.
“Kita mengupayakan tidak ada gejolak. Kita harapkan kawan-kawan buruh tidak melakukan aktivitas sendiri, apalagi melawan hukum. Utamakan koordinasi dan konsultasi dengan KSBSI,” pungkas Karliansyah. dre