PANGKALAN BUN/TABENGAN.COM – Desa Lalang Kecamatan Kotawaringin Lama kini menjadi desa kunjungan wisata. Pasalnya, di desa tersebut tersedia destinasi wisata Danau Limau. Pembangunan destinasi wisata itu dalam rangka memperkuat perekonomian masyarakat desa.
Kepala Desa Lalang Nur Elijah mengatakan, pembangunan destinasi wisata Danau Limau menggunakan dana desa yang dimulai sejak tahun 2017 dan di kelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Lalang Maju Serota.
“Pemanfaatan potensi yang ada di desa kami sebagai upaya mendongkrak perekonomian masyarakat, selain itu juga mendukung visi dan misi bupati kita dalam pengembangan sektor pariwisata. Alhamdulillah berbekal dana desa dan berdasarkan hasil musyawarah akhirnya kami bangun destinasi wisata danau linau, dan ternyata destinasi wisata ditempat kami banyak diminati oleh masyarakat,” kata Kepala desa Lalang Nur Elijah kepada Tabengan, Senin (10/8/2020).
Menurutnya, masyarakat yang mengunjungi destinasi wisata Danau Limau bukan saja dari desa desa yang ada di Kecamatan Kotawaringin Lama saja tapi banyak juga dari Kabupaten Sukamara dan Lamandau. Di hari Minggu angka kunjungan bisa mencapai 150 orang bahkan 300 orang.
“Bagi pengunjung hanya kita tarik bayaran jika mereka ingin bermain di wahana yang tersedia, kalau untuk masuk kawasan Danau Limau kami gratiskan, tetapi bagi yang ingin bermain di wahana flyingfox harus membeli tiket Rp15.000 sekali naik ketinggian 8 meter jarak terjun 100 meter, ada juga wahana sepeda bebek air per menit Rp1.000. Ke depannya akan kita tambah lagi wahananya untuk saat ini yang jadi favorit flayingfox,” ujar Nur Elijah.
Nur Elijah mengatakan juga di tengah pandemi Covid-19 ini bagi pengunjung yang masuk ke kawasan Danau Limau harus melalui proses protokol kesehatan yakni mencuci tangan dengan sabun di air yang mengalir, pemeriksaan suhu tubuh dengan thermal gin dan wajib menggunakan masker.
Dalam pengembangan potensi desa, lanjutnya, masih terkendala dengan infrastruktur jalan karena jalan yang ada masih numpang lewat perusahaan PT BGA.
“Kami berharap jalan lalang ke Kotawaringin Hulu yang pernah dikerjakan dulu baru 1,5 km, kami minta itu dilanjut lagi, agar jarak ke Desa Lalang agak dekat sehingga akan lebih banyak lagi yang berkunjung. Selain itu jika jalan itu dilanjutkan akan membantu anak anak desa kami yang sekolah di SMP yang ada di kecamatan karena jaraknya 7 km, dibandingkan melalui jalan Desa Diung dan simpang BGA memakan jarak 25 km,” katanya. c-uli