Ada 1.117 Titik Panas di Kalteng

Darliansjah

PALANGKA RAYA/tabengan.com – Jajaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah melalui dinas terkait terus berupaya melaksanakan penanganan potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Terkait itu, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Kalteng Darliansjah menuturkan, saat ini

sudah ada 1.117 titik panas (hot spot) di Kalteng.

“Kemudian untuk kejadian kebakaran sudah sebanyak 157 kali, untuk luasan karhutlanya sudah mencapai 221 hektare lebih,” ujarnya ketika ditemui usai rapat kerja di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur, Kamis (13/8).

Kendati begitu, kata Darliansjah, optimalisasi penanganan yang dilaksanakan juga benar-benar diupayakan secara maksimal di lapangan. Bahkan, menindaklanjuti itu, ada juga dukungan dari pusat dalam upaya memastikan tidak terjadi kebakaran lahan maupun hutan berskala besar. Sebut saja, 1 buah heli patroli dan 6 heli water bombing yang standby dan siap siaga apabila diperlukan dalam penanganan tersebut.

Dia menambahkan, apabila tidak ada halangan, Jumat nanti akan ada tambahan 2 heli yang jumlahnya kini mencapai 8 buah.

”Nanti heli akan kita coba reposisi di Bandara Tjilik Riwut, yaitu 4 untuk water bombing serta 1 terkait keperluan patroli,” jelasnya.

Kemudian untuk zona Kobar akan ditempatkan 2 heli, dan zona Kotim difungsikan sebanyak 2 heli juga.

Untuk operasional heli, terangnya, memang saat ini khusus water bombing dipastikan fungsional setiap hari dalam upaya pengecekan hot spot serta pengawasan aktivitas masyarakat. Pemantauan itu sendiri dilaksanakan dalam upaya melihat apakah ada kegiatan pembakaran baik oleh masyarakat atau perusahaan yang terjadi di lapangan.

Darliansjah menjelaskan, terkait penanganan di daerah, saat ini masing-masing kabupaten sudah mulai mengaktivasi pos-pos lapangan yang ditempatkan di kawasan rawan/potensi atau sering terjadi bencana karhutla.

Ketika disinggung wilayah-wilayah yang sudah pernah terjadi karhutla, dirinya menuturkan sudah ada hampir di seluruh kabupaten. Dicontohkannya, Kabupaten Pulang Pisau sudah mengalami kebakaran dengan luasan 12 hektare lebih.

“Lalu ada juga di Barsel sudah mencapai 43 hektare lebih serta kabupaten lainnya, secara keseluruhan sudah ditangani serta sudah dipadamkan. Intinya pemadaman dilakukan hampir setiap harinya dan terlaksana dengan baik,” pungkasnya. drn