KASONGAN/tabengan.com- Dunia medis Kalimantan Tengah kembali berduka. Seorang perawat yang bertugas di Puskesmas bagian utara Kabupaten Katingan, meninggal dunia di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, Kamis (13/8) malam. Dia adalah korban kedua asal Katingan yang gugur karena positif Covid-19.
Beberapa waktu sebelumnya, seorang warga Katingan juga dinyatakan meninggal karena Covid-19. Dengan demikian, korban meninggal asal Katingan berjumlah 2 orang. Sedangkan yang masih dalam perawatan 2 orang, dan sudah dinyatakan sembuh sebanyak 45 orang.
Wakil Bupati Katingan Sunardi N T Litang membenarkan, ada warga Katingan yang meninggal dunia karena positif Covid-19, yakni salah satu tenaga medis atau perawat yang bertugas di Puskesmas bagian utara wilayah Katingan.
“Saya dikabari oleh Kadinkes Katingan, ada salah satu tenaga medis yang dalam perawatan karena positif Covid-19 gagal pernapasan, meninggal dunia di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya pada Kamis malam,” kata Sunardi Jumat (14/8).
Menurut Sunardi, perawat asal Katingan tersebut mobilisasinya banyak ke daerah Pulang Pisau dan Kapuas, sehingga diduga terjangkit virus Corona di daerah tersebut. Setelah dalam pemeriksaan hasilnya positif, maka dia langsung dirawat di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya.
Sunardi mengakui, tingkat kesadaran masyarakat sekarang ini sudah menurun dalam menjaga kesehatan sesuai protokol kesehatan. Penyebabnya, jenuh atau bosan terlalu lama mengekang diri. Namun bila ingin sehat, maka mau tidak mau, suka tidak suka, harus dijalani protokol kesehatan tersebut.
“Saya mengingatkan kembali kepada masyarakat agar mematuhi protokol kesehatan dengan menggunakan masker, sering cuci tangan, jaga jarak. Corona ini jangan dianggap remeh atau dianggap hoaks. Corona ini betul-betul ada dan virus ini sangat berbahaya. Jadi masyarakat diharapkan selalu mematuhi dan melaksanakan protokol kesehatan, lebih disiplin dalam menjaga kesehatan,” kata Sunardi.
Dikatakan Sunardi, Menko Polhukam RI meminta kepada daerah agar segera menerbitkan peraturan bupati terkait kedisiplinan pelaksanaan protokol kesehatan yang di dalamnya tertuang tentang sanksi-sanksi bagi masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan.
“Saat ini Perbup tersebut sedang digodok. Setelah selesai, nanti Perbup akan disosialisasikan kepada masyarakat, sehingga masyarakat Katingan bebas dari Corona,” harap Sunardi. c-sus