OPINI oleh: Galang Valeri)**
Pemilihan Umum atau yang sering disingkat dengan Pemilu merupakan proses pemilihan seseorang untuk mengisi jabatan politik tertentu. Jabatan tersebut beraneka ragam, mulai dari jabatan Presiden atau Eksekutif, Wakil Rakyat atau Legislatif di berbagai tingkatan pemerintahan sampai kepala desa.
Pemilu menjadi bagian terpenting dalam perkembangan dinamika politik yang ada di Indonesia mulai dari zaman orde baru hingga reformasi. Banyaknya Pro-Kontra yang berkaitan dengan sistem Pemilu di Indonesia membuat para Tokoh Masyarakat, Akademisi sampai Tokoh Politik mengusulkan adanya
Sistem Pemilu Terbuka, agar masyarakat mampu memilih sendiri pemimpinnya serta menjauhkan demokrasi Indonesia dari hal-hal yang berkaitan dengan KKN.
Terakhir Indonesia menyelenggarakan pemilihan umum yaitu pada tahun 2019 dalam pemilihan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden hingga pemilihan Calon Legislatif dari tingkat pusat sampai daerah.
Setelah berakhirnya pemilihan presiden dan legislatif, Di tahun 2020 beberapa daerah menyelenggarakan pemilihan umum baik di tingkat provinsi sampai kab/kota dengan total keseluruhan sebanyak 270 dibagi menjadi 9 provinsi untuk pemilihan calon gubernur dan calon wakil gubernur serta 261 untuk pemilihan calon kepala daerah di tingkat kab/kota. Tidak terkecuali Kalteng yang akan mengikuti pemilihan umum untuk memilih calon gubernur dan calon wakil gubernur.
Belakangan banyak diberitakan di beberapa media online lokal beberapa nama-nama calon gubernur dan calon wakil gubernur yang akan mengikuti proses pemilihan cagub dan cawagub provinsi Kalteng dari kalangan tokoh masyarakat, pegawai negeri, tokoh politik hingga pengusaha. Namun banyaknya nama-nama yang muncul dibeberapa media online lokal, nama petahana H. Sugianto Sabran masih diunggulkan untuk kembali mencalonkan diri sebagai cagub dan di dampingi oleh Bupati Pulang Pisau Edy Pratowo.
Tidak hanya nama petahana yang akan mencalonkan diri sebagai cagub tetapi juga ada Bupati Kapuas Ben Brahim dan mantan Bupati Kobar H. Ujang Iskandar akan meramaikan bursa pemilihan cagub dan cawagub Kalteng. Kedua calon gubernur dan calon wakil gubernur telah diusung dan didukung beberapa partai. Beliau-belaiu telah mendaftarkan diri ke KPU Provinsi Kalteng.
Nama Ben Brahim dan Ujang Iskandar sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Kapuas dan masyarakat Kobar, beliau sempat menduduki kursi orang nomor 1 di Kapuas dan Kobar. Banyak pengalaman yang berkaitan dengan tata kelola birokrasi dan pembangunan daerah. Tidak kalah dengan pengalaman ben dan Ujang, H. Sugianto Sabran dan Edy Pratowo pun juga memiliki segudang pengalaman dalam bidang tata kelola birokrasi dan pembangunan daerah. Mereka sudah teruji soal integritas, kapabilitas dan profesionalitasnya sebagai pemimpin, tidak perlu diragukan lagi.
Tinggal bagaimana pasangan cagub-cawagub ini mampu menyampaikan visi-misi serta program kerja kepada masyarakat Kalteng, mengingat masih adanya permasalahan yang harus diselesaikan berkaitan dengan pembangunan daerah, kesenjangan sosial dan konflik tanah adat. Ketiga masalah ini bisa dijadikan modal awal pasangan cagub dan cawagub dalam prioritas visi-misi sampai program kerja.
Tinggal bagaimana konsultan politik dan tim pemenang masing-masing calon gubernur dan calon wakil gubernur mampu menyabarkannya dalam materi kampanye.
Pasangan cagub dan cawagub juga harus mampu menciptakan pemilukada Kalteng ini menjadi aman, jujur dan adil. Sebagai bentuk pendidikan politik kepada generasi muda dan masyarakat yang ada di Kalteng. Agar nantinya kedua pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur ini siapapun yang terpilih mampu memberikan “value” bagaimana menjalankan demokrasi di Kalteng secara baik, tanpa harus menciptakan konflik antar pendukung.
**(Penulis: S-1 Ilmu Politik Universitas Brawijaya