PANGKALAN BUN/tabengan.com – Meluapnya Daerah Aliran Sungai (DAS) Lamandau mengakibatkan Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) kembali diterjang banjir. Sebanyak 976 jiwa terdampak banjir, namun demikian hingga saat ini belum ada warga yang mengungsi.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kotawaringin Barat Tengku Alisyahbana mengatakan, hingga Minggu (20/09/2020) ada tiga wilayah di Kecamatan Kotawaringin Lama yang terendam banjir, yakni Desa Rungun, Kondang dan Kelurahan Kotawaringin Hulu.
“Banjir yang menerjang Kecamatan Kotawaringin Lama bukan saja merendam rumah milik warga, namun juga merendam akses jalan dan fasilitas umum maupun fasilitas sosial. Hal ini disebabkan meluapnya Sungai Lamandau,” kata Tengku, melalui telepon seluler, Senin (21/9).
Tengku merincikan di Desa Rungun ada 69 unit rumah yang dihuni 76 jiwa terendam. Selain itu, banjir juga menerjang 2 unit bangunan sarana pendidikan dan 1 unit fasilitas kesehatan.
Untuk Desa Kondang yang terdampak banjir ada 137 KK atau 532 jiwa, jumlah rumah warga yang terdampak ada 94 unit rumah, kantor desa 1 unit dan sekolah 1 unit. Sedangkan di Kelurahan Kotawaringin Hulu yang terdampak banjir ada 42 KK atau 168 jiwa.
“Hingga saat ini belum ada warga yang mengungsi karena sebagian besar warga membuat panggung dalam rumah mereka. Kami di Posko Satgas terus melakukan koordinasi dan monitoring, termasuk melakukan penyaluran bantuan sosial dari Dinas Sosial,” ujar Tengku.
BPBD, lanjut Tengku, terus berkoordinasi dengan OPD terkait, TNI, Polri, Camat, Kades/Lurah, organisasi masyarakat dan dunia usaha di Kabupaten Kobar dalam rangka penanganan banjir dan distribusi logistik.
Selain itu, banjir juga merendam beberapa titik di ruas Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama, sehingga pengguna jalan harus berhati-hati pada saat melintas. Demi kelancaran lalu lintas juga, BPBD Kobar menurunkan personel berjaga di titik terparah untuk membantu masyarakat yang kesulitan melintas di jalur jalan tersebut.
Masih Terendam
Sementara itu, dilaporkan dua wilayah kecamatan di Kabupaten Katingan yakni Kamipang dan Tasik Payawan, juga masih terendam banjir. Banjir yang masih berlangsung di Tasik Payawan dan Kamipang itu biasanya lebih lama hingga satu bulan lebih.
Hal ini dikarenakan sungai Katingan di wilayah ini selain menampung air dari wilayah hulu, juga dipengaruhi oleh air pasang dari Laut Jawa wilayah Kecamatan Katingan Kuala,
Berdasarkan data BPBD Katingan, sejumlah wilayah kecamatan di bagian hulu dan tengah seperti Katingan Hulu, Marikit, Petak Malai, Sanaman Mantikei, Katingan Tengah, Pulau Malan, Tewang Sanggalang Garing dan Katingan Hilir, banjir kini sudah mulai surut, dan aktivitas warga kembali normal.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Katingan Eka Suryadilaga SP MM, kepada sejumlah media, mengakui jika banjir di daerahnya sudah surut.
“Untuk wilayah hulu dan tengah banjir sudah surut, tapi sekarang banjir masih terjadi di wilayah hilir, yaitu Kecamatan Tasik Payawan dan Kamipang,” kata Eka. c-uli/c-dar