PALANGKA RAYA/tabengan.com– Berbagai keberhasilan diraih sejumlah sektor penting dalam pemerintahan dan pembangunan selama 4 tahun menjabat Gubernur Kalteng Sugianto Sabran dan Wakil Gubernur Habib Ismail bin Yahya. Salah satunya, sektor pendidikan yang selama ini jadi penunjang dan refleksi dari kemajuan provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai.
Kepala Dinas Pendidikan Kalteng Mofit Saptono menuturkan, pada 2018 lalu dianggarkan untuk pendidikan di Kalteng sebesar Rp12 miliar lebih. Beberapa program diluncurkan, dan salah satu yang menonjol adalah bantuan Bidik Misi Kalteng Berkah bagi 2.046 mahasiswa.
Lalu pada 2019 dianggarkan Rp12,5 miliar lebih, yang juga meluncurkan berbagai program positif, di antaranya penyelesaian studi S1, S2 dan S3 bagi 5.180 mahasiswa di Kalteng. Hingga pada 2020 ini, akan disalurkan Rp10 miliar bagi 5.000 mahasiswa jenjang S1.
Tidak hanya itu, kata Mofit, persoalan kekurangan guru-guru di pelosok perdesaan juga ditindaklanjuti dalam masa pemerintahan tersebut. Contohnya, rekrutmen Guru Tidak Tetap (GTT) seperti SMA, SMK dan SLB. Hal itu mencakup sejak 2018 telah diangkat GTT dan Pegawai Tidak Tetap (PTT). Sampai dengan 2020 ini tercatat sebanyak 2.502 GTT dan 1.186 PTT, dengan penambahan gaji GTT sebesar 30 persen.
“Bahkan, untuk peningkatan berbagai akses pendidikan di berbagai tingkat seperti SMA, SMK sampai 2020, ada beberapa kegiatan yang dilaksanakan seperti pembangunan ruang kelas baru sebanyak 236 unit, pembangunan laboratorium sebanyak 132 unit, perpustakaan 16 unit, rehabilitasi bangunan 206 unit dan pembangunan toilet beserta sanitasinya sebanyak 132 unit,” bebernya.
Lalu untuk SMK dari 2017-2019 ada 156 unit pembangunan ruang praktik siswa, pembangunan ruang kelas baru 91 unit, pembangunan laboratorium 32 unit, jamban 113 unit dan rehabnya 57 unit, pengadaan alat praktik sekolah 68 unit dan pengadaan alat kesenian tradisional 17 unit, asrama 2 unit, Unit Sekolah Baru SMK 4 unit dan yang unggulan 2 unit.
Begitu juga di lingkup SLB pada 2019-2020 ini, ada rehabilitasi toilet siswa/guru dengan tingkat kerusakan berat/sedang plus sanitasinya sebanyak 13 unit. Lalu ada rehabilitasi ruang kelas beserta perabotnya 5 unit, pembangunan ruang kelas baru 4 unit hingga toilet dan sanitasi 2 unit, ruang keterampilan beserta perabot 1 unit hingga pengadaan peralatan pendidikan 17 unit.
Ditambah lagi, ujarnya, media pendidikan sebanyak 1 unit, peralatan pendidikan jasmanni, olahraga dan kesehatan 1 unit dan alat kesenian tradisional 1 unit. drn