SAMPIT/tabengan.com-Untuk mencegah meningkatnya jumlah stunting di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), Halikinnor dan Irawati (Harati) akan membuat program kesehatan yang fokus dalam pemberantasan stunting.
Menurut Halikinnor, stunting merupakan kondisi seorang anak yang tumbuh dengan tubuh pendek. “Stunting juga dikaitkan dengan perkembangan otak yang tidak maksimal, yang bisa menyebabkan kemampuan mental dan belajar serta prestasi yang kurang,” kata Halikinnor, Jumat (23/10).
Untuk itu, diperlukan program bagi para ibu dan juga ibu hamil agar dapat memberikan nutrisi dan gizi yang cukup kepada anak-anaknya. Sebab peningkatan gizi keluarga dapat meningkatan sumber daya manusia generasi penerus termasuk dalam upaya mencegah anak yang menderita stunting.
Selain itu, lanjutnya, stunting merupakan masalah gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi yang kurang dalam waktu lama. Kondisi ini bisa terjadi dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia sekitar dua tahun. Stunting juga disebutkan sebagai salah satu faktor risiko diabetes, hipertensi, obesitas dan kematian akibat infeksi.
Untuk mencegah penyakit ini, diperlukan sosialisasi dan edukasi yang mengajak masyarakat meningkatkan pemenuhan gizi keluarga.
Masyarakat diajarkan diversifikasi pangan agar asupan gizi tercukupi.
“Masyarakat saya minta tidak hanya mengonsumsi nasi, karena banyak ragam pangan untuk pemenuhan sumber karbohidrat, protein, vitamin dan mineral sehingga membuat kualitas gizi terus meningkat. “Kita harus mengatasi kekurangan gizi sehingga kualitas sumber daya manusia generasi penerus juga meningkat,” tambah Halikinnor. c-may