Oleh: Monikae S.Th
Guru merupakan unsur penting dalam proses belajar mengajar di bidang pendidikan, serta memiliki tanggungjawab besar. Guru membimbing siswa untuk mengenal, memahami dalam menghadapi semua yang berkaitan dengan pendidikan. Profesi atau pekerjaan guru sangat penting untuk pelaksanaan proses belajar mengajar khususnya dalam pembinaan peserta didik. Salah satu tugas guru Pendidikan Agama Kristen adalah berupaya membina iman Kristen peserta didik.
Dalam perjanjian baru tugas mengajar dangat penting yang dapat difahami dari kehidupan dan pelayanan Yesus Kristus sendiri karena PAK tidak terlepas dari Sang Guru Agung, yaitu Tuhan Yesus Kristus bahwa Ia adalah guru yang datang dari Allah (Yohanes 3:2). Sebagai guru, Yesus sangat diprhitungkan keahlian-Nya oleh rakyat Yahudi, sehingga menyebut RABBI. Suatu gelar kehormatan yang menyatakan betapa Ia dikagumi oleh semua orang karena Yesus sendiri dengan tegas mengakui diri-Nya sebagai guru kepada murid-muri-Nya,”kamu menyebut aku Guru dan Tuhan, dan katamu itu tepat. Memang akulah Guru dan Tuhan (Yohanes 13 :13).
Merebaknya wabah Covid-19 ke Indonesia pada pertengahan Maret 2020, memberikan dampak besar dan perubahan pada segala aspek kehidupan.Salah satunya adalah merubah tatanan pendidikan. Sehingga, dianjurkan untuk melaksanakan kegiatan belajar
mengajar di rumah guna meminimalisir penularan wabah Covid-19. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi beberapa guru dan peserta didik. Lantaran pembelajaran daring tidak pernah dilakukan sebelumnya.
Kreativitas mengajar merupakan salah satu aspek penting yang mesti dimiliki oleh guru Pendidikan Agama Kristen dalam menghadapi sistem pembelajaran daring di masa covid-19. Guru Pendidikan Agama Kristen untuk dapat menjadi kreatif, minimal memahami dengan baik hakikat dari kreativitas mengajar itu sendiri. Selain itu, guru Pendidikan Agama Kristen perlu untuk mengembangkan diri terkait guru yang kreatif dalam mengajar pada masa covid-19. Terutama mengembangkan diri dalam menggunakan media pembelajaran daring. Hal terpenting lainnya adalah guru Pendidikan Agama Kristen mampu mengatasi permasalahan belajar peserta didik di rumah terkait materi pembelajaran Pendidikan Agama Kristen itu sendiri.
Peserta didik yang belajar di masa pandemic covid 19 ini seperti pemain bola yang sedang cedera. Gambarannya seperti pemain bola yang cedera kakinya, maka latihan-latihan yang ditargetkan untuk dia otomatis dikurangi dulu hingga kondisinya normal kembali. Yang awalnya harus bisa menendang bola 100 meter, sekarang yang penting bisa lari-lari kecil dulu. Oleh karena itu guru PAK harus cepat menyesuaikan keadaan dengan cara mengubah target capaian, dan kemudian metode pembelajarannya. Jangan sampai guru membebani peserta didik dengan pembelajaran di peserta didik mengalami keterbatasan social ekonomi.
Peran guru PAK sangatlah penting mengingat proses belajar mengajar sudah tidak bertatap muka lagi. Guru PAK harus benar-benar berupaya semaksimal mungkin agar peserta didik dapat memahami materi yang disampaikan secara daring. Guru PAK adalah orang pertama dan yang utama sebagai pendidikan Negara mengingat pendidikan adalah wadah pencetak generasi bangsa. Oleh karena itu di tengah maraknya wabah virus corona ini, beberapa guru PAK sangat “urgent”yaitu :
- Guru PAK Sebagai Motivator
Guru PAK tetap memberikan materi atau penugasan terhadap peserta didik disertai dengan motivasi pada siswa untuk tetap semangat dalam belajar di tengah maraknya virus corona. Guru PAK harus memberikan hal-hal yang positif agar siswa tidak terlalu parno akan pandemid covid 19. Di sisi lain guru PAK harus memperhatikan mood belajar peserta didik agar tidak terlalu stress akibat tugas. Guru mengajarkan daring dengan tetap memberikan penjelasan pada peserta didik, bukan semata-mata hanya dengan memberikan tugas secara terus menerus, sebab peserta didik juga butuh penjelasan untuk memahami materi yang dibahas.
- Guru PAK Sebagai Inovator
Proses belajar yang dilakukan secara online mengharuskan guru untuk menguasai tegnologi. Guru PAK harus inovatif terhadap media maupun metode yang terus berkembang. Sesuai dengan keadaan saat ini, guru PAK hendaknya menguasai beberapa cara untuk belajar secara online misalnya melalui zoom,google classroom, wa, line, dan lain sebagainya. Metode yang diterapkan juga akan berbeda dari biasanya sebab belajar tidak berlangsung “face to face”. Guru PAK sebaiknya pandai memilih metode yang akan digunakan dalam proses daring ini.
- Guru PAK Sebagai Evaluator
Setelah proses pembelajaran daring dilakukan, guru PAK harus mampu mengevaluasi apa kekurangan belajar online, masalah-masalah yang timbul pada peserta didik maupun proses pembelajaran. Apakah siswa menerima materi dengan baik atau tidak dan masalah lainnya. Pembelajaran yang inovatif di masa pandemi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya kita sebagai tenaga pendidikan PAK harus bisa mengkolaborasikan berbagai metode, diantaranya guru bertindak sebagai tutor jarak jauh, peserta didik sebagai media yang dapat belajar secara daring dengan bimbingan guru, dan orang tua. Difungsikan sebagai tutor pengganti guru di sekolah yang memantau perkembangan belajar anak. Dan yang terpenting
komunikasi antara guru, anak didik dan orang tua di masa pandemi ini harus benar-benar terjalin. Jika komunikasi tidak berjalan, maka proses kegiatan belajar mengajar di masa pandemi ini akan dianggap gagal. Sesuai dengan pendapat Pak Nadiem “Seperti halnya murid, inilah saatnya guru dan orang tua berinovasi dengan melakukan banyak tanya, banyak coba, dan banyak karya”.
Guru PAK dituntut untuk mampu merancang atau mendesain pembelajaran daring yang ringan dan efektif, dengan memanfaatkan perangkat atau media daring yang tepat dan sesuai dengan materi yang diajarkan. Walaupun dengan pembelajaan daring akan memberikan kesempatan lebih luas dalam mengeksplorasi materi yang akan diajarkan, namun guru harus mampu memilih dan membatasi sejauh mana cakupan materinya dan aplikasi apa yang cocok pada materi dan metode belajar yang digunakan. Banyak guru yang terlalu memaksakan sebuah aplikasi yang ditengarai kekinian dan keren, namun sangat tidak sesuai dengan tujuan awal dari sebuah pembelajaran daring, yaitu untuk mempermudah peserta didik mendapat pembelajaran atau pendidikan dalam situasi pandemi covid-19 ini. Bukannya malah membantu meringankan beban psikis, namun malah membuat siswa menjadi stres ditambah lagi dengan banyaknya penugasan yang tidak terukur oleh gurunya.
Hal yang paling sederhana dapat dilakukan oleh guru PAK bisa dengan memanfaatkan Whatsapp Group. Aplikasi whatsaap cocok digunakan bagi pengajar daring pemula, karena pengoperasiannya sangat sederhana dan mudah diakses siswa. Sedangkan bagi pengajar daring yang mempunyai semangat yang lebih, bisa meningkatkan kemampuannya dengan menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran daring. Namun sekali lagi, pilihlah aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan guru dan peserta didik itu sendiri. Tidak semua aplikasi pembelajaran daring bisa dipakai begitu saja, namun harus dipertimbangkan dengan kebutuhan guru dan siswa, kesesuaian terhadap materi, keterbatasan infrastuktur perangkat seperti jaringan. Sangat tidak efektif jika guru mengajar dengan menggunakan aplikasi zoom meeting namun jaringan atau sinyal di wilayah peserta didik tinggal tidaklah bagus. Atau misalnya guru memberikan tugas kepada peserta didik dengan memberikan video tutorial mewarnai melalui Whatsapp akan lebih mudah dilakukan dan diakses oleh peserta didik sehingga akan efektif.
Dengan demikian, keberhasilan guru PAK dalam melakukan pembelajaran daring pada situasi pandemi covid-19 ini adalah kemampuan guru dalam berkreasi merancang dan meramu materi, metode pembelajaran, dan aplikasi apa yang sesuai dengan materi dan metode.
Kreatifitas merupakan kunci sukses dari seorang guru untuk dapat memotivasi peserta didiknya untuk tetap semangat dalam belajar secara online dan tidak menjadi beban psikis. Yang terpenting dari semua ini, guru PAK harus tetap dan tanpa henti memotivasi peserta didik dalam pembelajaran.
Penting melihat perubahan dan mau berubah, pentingnya bergerak aktif, tidak monoton dan berharap system lebih baik. Meski dalam kondisi yang serba terbatas karena pandemic COVID-19 tetapi masih dapat melakukan pembelajaran dengan cara daring. Hanya hal yang menjadi hambatan adalah orang tua harus menambah waktu untuk mendampingi anak-anak. Sedangkan dari guru menjadi melek teknologi dan dituntut untuk belajar banyak hal khususnya pembelajaran berbasis daring. Sistem pembelajaran daring ini dapat dijadikan sebagai model dalam melakukan pembelajaran selanjutnya.
**(Penulis: Guru Pendidikan Agama Kristen di SDN 2 SAMBA DANUM, Kecamatan Katingan Tengah Kabupaten Katingan.