SAMPIT/TABENGAN.COM- Pada pelaksanaan debat publik kedua yang diselenggarakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) di Jakarta, Senin (30/11/2020), satu orang calon Bupati Kotim tampak tidak hadir mengikuti kegiatan.
Cabup yang tidak hadir berasal dari paslon nomor urut 2, Hj Suprianti. Kabarnya, ketidakhadiran Hj Suprianti dalam debat II dikarenakan dalam kondisi sakit.
Ketua KPU Kotim Siti Fathonah Purnaningsih mengungkapkan, Cabup tersebut sudah menyerahkan hasil pemeriksaan kesehatan dan kondisi kesehatan terkini kepada KPU.
“Sudah ada suratnya (sakit) dan diminta dokter untuk beristirahat selama beberapa hari,” ujar Siti.
Meski Hj Suprianti absen, namun pasangannya calon Wakil Bupati H Arsyad tetap dapat menguasai panggung walaupun sendiri. Kendati sempat agak gugup, ia tetap dapat menguasai pertanyaan yang dilontarkan oleh moderator maupun paslon lainnya.
Sementara itu, dalam debat publik II ini semua paslon tampak santai memaparkan visi dan misi serta program-program pembangunan yang akan direalisasikan jika terpilih. Termasuk ketika sesi tanya jawab dan tanggapan. Perjalanan debat publik hampir tanpa terjadi debat. Semua paslon hanya memaparkan visi dan misi serta program tanpa saling serang.
Seperti yang disampaikan paslon nomor 1 Halikinnor-Irawati (Harati). Pasangan yang diusung PDI Perjuangan, Demokrat dan Perindo ini akan berupaya meratakan pemasangan jaringan telekomunikasi, terutama di wilayah pelosok Kotim. Hal itu dilakukan agar warga di pelosok dapat menikmati akses informasi dan menerima informasi secara cepat.
Selain itu, pasangan Harati juga akan memperbaiki angka putus sekolah di Kotim. Mengakomodir masyarakat untuk melanjutkan pendidikan dengan mengikuti pendidikan kesetaraan.
“Untuk mengatasi putus sekolah, kita akan bekerja sama dengan pendidikan non formal agar masyarakat yang putus sekolah dapat melanjutkan pendidikan dengan mengambil paket A, B atau C,” ujar Cawabup Irawati.
Sementara, Halikinnor memaparkan bahwa pihaknya akan memberdayakan anak-anak di perdesaan yang memiliki prestasi. Pihaknya akan menyediakan beasiswa bagi anak-anak yang berasal dari kalangan tidak mampu.
“Jika ada anak-anak di wilayah perdesaan yang memiliki prestasi akan kita bina, akan kita berikan beasiswa juga untuk menunjang pendidikan mereka. Hal ini dilakukan agar anak-anak di perdesaan juga memiliki hak yang sama dengan yang lain,” ujar Halikinnor.
Sementara, paslon nomor urut 3, HM Taufiq Mukri dan Supriadi mengaku memiliki program yang pro dengan kemajuan para pelaku UMKM. Berbasis teknologi, pihaknya juga akan memberikan pengawalan untuk marketing produk-produk yang dihasilkan oleh UMKM lokal.
“Nantinya hal ini akan kita kolaborasikan dengan Bumdes dan BUMD, sehingga UMKM bisa dikelola dengan baik, namun juga menjadi pendapatan asli daerah,” kata paslon Taufiq Mukri-Supriadi.
Sedangkan pasangan nomor urut 4, Rudini Darwan Ali dan H Samsudin memaparkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk menyediakan lapangan kerja seluas-luasnya. Terlebih saat ini di Kotim angka pengangguran cukup tinggi. Solusi membuka lapangan kerja dengan menyediakan kursus atau hal lainnya dapat membantu menekan angka pengangguran yang terjadi.
“Kita mengarahkan agar pencari kerja tidak hanya terfokus untuk menjadi PNS, namun harus juga tertarik membangun wirausaha. Kita akan dukung ini, termasuk menggandeng pihak ketiga,” terang paslon Rudini-Samsudin.
Kemudian, paslon nomor urut 2 yang disampaikan Cawabup Kotim M Arsyad, jika terpilih dan dipercayakan mengemban amanah masyarakat untuk menjadi pemimpin daerah, maka pihaknya akan meluncurkan program yang berbasis digital.
Program itu dinamakan Program Smart Kotim. Di dalam aplikasi itu akan sangat membantu masyarakat Kotim dalam mengakses layanan seperti pendidikan, kesehatan dan lainnya.
“Aplikasi ini juga mempermudah masyarakat mengakses apapun. Tanpa harus melakukan tatap muka. Aplikasi ini juga nantinya memuat perkembangan atau peluang investasi yang ada di Kotim,” kata Arsyad. c-may