PURUK CAHU/TABENGAN.COM- Dua periode masa kepemimpinan Perdie M Yoseph sebagai Bupati Murung Raya, telah banyak memprioritaskan pembangunan di pedesaan.
Karenanya dalam 3 tahun terakhir tanpa mengurangi perhatian dan keseriusannya terhadap pembangunan di wilayah pedalaman, Perdie M Yoseph-Rejikinoor minta pengertian dan dukungan seluruh lapisan masyarakat mempriotaskan pembangunan sejak tahun anggaran 2021-2023, untuk menata dan mempercantik Kota Puruk Cahu.
Pada Rapat Paripurna ke-9 Masa Sidang III tahun anggaran 2020 di DPRD Mura, Perdie mamaparkan 3 mega proyek. Yaitu pembangunan Taman Sapan berlokasi di areal bawah Jembatan Merdeka, kemudian Jalan Soekarn0-Hatta berlokasi di Jalan Muara Untu-Puruk Cahu, dan Bundaran Perdie M Yoseph (PMY) berlokasi di Jalan Muara Untu-Puruk Cahu dengan diameter 160 m² . Diperkirakan mega proyek tersebut akan menyerap anggaran APBD Mura sebesar Rp69 miliar per tahun, dimulai tahun anggaran 2021-2023.
“Dana multiyears ini, Rp69 miliar, terdiri dari penataan Taman Sapan, pembangunan Jalan Soekarno-Hatta dan pembangunan Bundaran PMY. Totalnya kurang lebih Rp186 miliar,” papar Perdie, baru-baru ini.
Alasan kuat yang mendasari 3 mega proyek dimaksud, menurut Perdie bahwa Mura harus memiliki ikon ciri khas karakteristik Tana Malai Tolung Lingu. Selanjutnya, karena minimnya ruang terbuka umum tempat rekreasi dan hiburan masyarakat di Kota Puruk Cahu.
Terakhir, lanjut Perdie, selama masa kepemimpinannya bersama H Darmaji pada periode 1 dan Rejikinoor pada periode 2, ada sesuatu yang selalu akan dikenang oleh masyarakat Mura.
Berkenaan dengan perda 3 proyek tersebut, menurut Perdie saat ini Pemkab Mura sudah melakukan audiensi dengan Kemenkumkam Kalteng menyangkut legitimasi perda.
“Terhubung dengan perdanya telah dilaksanakan audiensi dengan Kemenkumkam Kalteng untuk membuatkan perda kita, sudah kami crosscheck kemarin,” tutupnya.c-sjs