PANGKALAN BUN/TABENGAN.COM– Sejumlah titik api mulai bermunculan di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar). Di Kecamatan Arut Selatan, misalnya, kebakaran lahan sudah mencapai 17 hektare terjadi sejak Jumat (26/2/2021). Saat ini tim gabungan masih terus berupaya melakukan pemadaman.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kobar Tengku Alisyahbana melalui Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Reneli mengatakan, untuk wilayah Kecamatan Arut Selatan titik api (hotspot) paling banyak di ruas Jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama Km 12, Kelurahan Mendawai Seberang.
“Tim gabungan yang terdiri dari BPBD Kobar, TNI, Polri, Tagana, Manggala Agni, Masyarakat Peduli Api (MPA) berupaya keras melakukan pemadaman di 3 titik yang ada di Kecamatan Arut Selatan. Titik api mulai muncul sejak Jumat (26/2),” kata Reneli kepada Tabengan, Minggu (28/2).
Reneli menjelaskan, areal yang terbakar di Km 12 Kelurahan Mendawai Seberang seluas 10 hektare, Sungai Tatas 5 hektare dan Jalan Samari 2 hektare.
“Karena angin kencang sehingga api terus merambat, dan tim mengalami kendala untuk menjangkau titik hotspot. Armada pemadam kebakaran pun sulit untuk menjangkau lokasi. Tim harus berjalan kaki dengan jarak tempuh 4 sampai 5 Km dengan membawa peralatan pemadaman,” ujar Reneli.
Reneli menyebut, karena lokasi yang berada di dalam, tim kesulitan untuk mendapatkan air. Namun demikian, dengan berbagai cara diupayakan agar api dipadamkan. Untuk itu Pemerintah Kobar sangat mengharapkan agar bantuan helikopter water bombing segera dikirim oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
“Berdasarkan hasil rapat, telah disepakati penetapan status siaga Karhutla dimulai pada 26 Februari 2021 hingga akhir Mei 2021. Penetapan status siaga Karhutla ini nantinya juga akan disesuaikan oleh kondisi daerah. Jika sampai batas waktu masih muncul titik hotspot, maka akan diperpanjang,” ujar Reneli. c-uli