HUT KALTENG-Disbudpar Kalteng Salurkan Beras bagi Panti Asuhan Ayah Bunda

BANTUAN – Disbudpar Kalteng menyerahkan sembako kepada Panti Asuhan Ayah Bunda di Palangka Raya, pada kegiatan anjangsana peringatan HUT Ke-64 Kalteng, Senin (3/5/2021). TABENGAN/IST

PALANGKA RAYA/TABENGAN.COM – Pandemi Covid-19 yang melanda dunia, termasuk Kalimantan Tengah (Kalteng), sangat berpengaruh terhadap kondisi ekonomi masyarakat. Perlahan-lahan ekonomi mulai pulih dengan berbagai kebijakan yang dijalankan pemerintah salah satunya penyaluran bantuan. Bantuan yang disalurkan berupa kebutuhan pokok bagi yang benar-benar membutuhkan.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kalteng Guntur Talajan, menyampaikan, momentum peringatan HUT Ke-64 Kalteng, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng berkesempatan untuk menyalurkan bantuan kepada Panti Asuhan Ayah Bunda. Ini merupakan anjangsana dalam rangkaian peringatan HUT Ke-64 Kalteng.

“Bantuan yang diberikan kepada Panti Asuhan Ayah Bunda berupa sembilan bahan pokok (sembako). Apa yang diberikan ini semoga dapat bermanfaat bagi saudara-saudara kita yang membutuhkan. Apa yang dilakukan ini wujud dari implementasi UU 1945 Pasal 34 Fakir Miskin dan Anak Terlantar Dipelihara oleh Negara,” kata Guntur, saat menyampaikan kegiatan anjangsana, Senin (3/5).

Kondisi sulit akibat pandemi sekarang ini, kata Guntur, tentunya juga dirasakan mereka yang berada di panti asuhan. Pemerintah bertanggung jawab dalam menjamin tidak ada anak-anak yang telantar, itulah fungsi dari hadirnya Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) ataupun panti sosial. Peranan yang diberikan pemerintah selama ini  sudah sangat luar biasa dalam mendukung pembinaan anak-anak.

Peringatan HUT Ke-64 Kalteng, bersamaan dengan Ramadan 1442 H, lanjut Guntur, sebuah momentum untuk berbagi bagi mereka yang membutuhkan. Khususnya bagi Yayasan Panti Asuhan Agape Tangkiling dan Pembina Disabilitas Kalteng, apa yang diberikan dan disalurkan pemerintah sudah sangat tentu memberikan bantuan yang luar biasa.

Kehadiran LKS dan panti asuhan, ungkap Guntur, wadah dan menjamin tidak ada lagi anak yang terlantar. Harapan besar, keberadaan anak-anak yatim, piatu, dan yatim piatu mendapatkan hak yang sama seperti anak pada umumnya. Demikian pula bagi para penyandang disabilitas. Kekurangan tidak membuat mereka kehilangan hak mereka. Apa pun kondisi mereka, mereka berhak atas hak apa pun yang sudah diatur oleh UU. ded