Ulasan  

Server Kominfo Kalteng Diserang 8 Juta Hacker 

Kepala Dinas Kominfo Kalimantan Tengah Agus Siswadi

PALANGKA RAYA/TABENGAN.COM- Kepala Dinas Kominfo Kalimantan Tengah Agus Siswadi mengatakan, sejak Januari sampai April 2021, terdeteksi ada sekitar 8.832.309 serangan cyber ke server Kominfo Kalteng. Namun, Agus mengaku aplikasi pengaman yang dimiliki Diskominfo Kalteng saat ini masih memadai dan dapat mengatasi serangan cyber.

Agus menambahkan, hacker yang melakukan serangan cyber tidak hanya berasal dari Indonesia, tetapi ada beberapa negara di Asia yang juga melakukannya. Hacker yang sering melakukan serangan cyber berasal dari Negara India dan Filipina.

Hacker tertinggi India, Filipina, ada juga orang Indonesia sendiri, Vietnam dan Bangladesh,” bebernya kepada Tabengan di ruang kerjanya, Kamis (27/5).

Dikatakan Agus, untuk saat ini menurut Badan Persandian, hacker yang menyerang server data Diskominfo adalah oknum yang dalam taraf coba-coba. Pasalnya, informasi yang dimiliki Diskominfo memang sebenarnya untuk diketahui semua orang.

Namun, menurut Agus, tetap harus diwaspadai. Khususnya jika file yang belum sempat dipublish tetapi sudah lebih dulu dicuri dan diberikan caption yang tidak semestinya, tentu akan menjadi sebuah hal yang tidak baik.

“Serangan cyber seperti ambil data, biasanya tampilan web orang isi punya pemerintah. Ada yang coba-coba ilmu IT-nya, barangkali baru belajar dan coba serang ke mana-mana, ada yang mengacaukan data. Sebar virus dan lain-lain. Sama dengan sebar hoaks, ada yang untuk kesenangan, buat ramai. Tapi kan tetap berbahaya karena yang diserang portal milik pemerintah,” ungkap Agus.

Diakuinya, risiko kemajuan teknologi yang saat ini begitu pesat adalah serangan cyber. Semakin banyak aplikasi yang dipakai pemerintah, semakin rawan percobaan serangan cyber, sekalipun sejauh ini masih aman, belum sampai bobol.

Agus berharap semua SKPD memiliki layanan cyber satu pintu di Kominfo. Karena ada beberapa SKPD yang pernah diserang cyber dan ketika diketahui saat membuat hosting bukan melalui Kominfo, begitu terjadi serangan cyber, butuh waktu cukup lama untuk memulihkannya.

“Serangannya macam-macam, ada yang tampilan berubah. Di Katingan dan Dinas Kesehatan pernah seperti itu. Karena membuat hosting tidak di Kominfo. Maka, kami sarankan untuk hosting di Kominfo, supaya kami bisa tangani,” ujarnya lagi.

Agus juga berharap ada upgrating SDM Kominfo dan perangkat yang ada agar dapat lebih cepat mendeteksi semua serangan cyber.

“Kalau kita tidak tangguh percobaan itu bisa menjadi insiden. Jadi banyak orang berpikir, Kominfo cuma menyediakan informasi, publikasi. Padahal yang paling utama adalah membendung serangan cyber. Karena hampir semua aplikasi SKPD di Kominfo,” ujar Agus.

Lebih lanjut Agus menyampaikan, dengan banyaknya serangan cyber, Kominfo beserta jajarannya bersama pemerintah akan melakukan launching Tim Tanggap Cyber yang akan dilaksanakan pada 17 Juni mendatang.  Karena sejauh ini untuk sementara personel yang ada masih internal mikro.

“Karena yang diamankan adalah data provinsi.  Jadi, Kominfo juga meliputi 3 lembaga negara, yakni Kementerian Kominfo, Badan Persandian dan Statistik,” tandasnya. dsn