PULANG PISAU/TABENGAN.COM– Banjir yang merendam ruas Jalan Trans Kalimantan-Kuala Kurun, Desa Penda Barania, Kecamatan Kahayan Tengah (Kahteng), Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), Kalimantan Tengah (Kalteng), belum menunjukkan tanda-tanda akan surut.
Hingga Minggu (30/5/2021), genangan air sedalam 30 cm masih bertahan. Hal ini mengakibatkan banyaknya badan jalan mengalami kerusakan. Munculnya lubang-lubang besar di sepanjang jalan yang terendam, tentu sangat membahayakan para pengguna jalan.
Camat Kahteng Siswo membenarkan, sampai sekarang ketinggian air mencapai 30 cm. Sebelumnya air sempat surut hingga 2 cm, namun hanya sementara dan kembali naik lagi.
Akibat banjir tersebut, membuat kemacetan di daerah itu mengular panjang. Bahkan, pengguna kendaraan roda dua atau sepeda motor terpaksa dibantu masyarakat naik feri tradisional.
Menyikapi kondisi tersebut, Camat Kahteng mengimbau warga yang melintas untuk tetap berhati-hati dan bersabar, karena di beberapa titik cukup banyak lubang dalam, dan dapat membahayakan pengendara.
“Para pengguna jalan saya minta berhati-hati saat melintasi banjir, karena kerusakan jalan akibat banjir cukup berbahaya, harap berhati-hati,” ucapnya.
Menurutnya, dilakukan buka tutup dari arah berlawanan di jalan yang sempit berlubang, dan dipandu dari Poslantas Bukit Rawi, Polsek Kahteng, karena ada pekerjaan perusahaan pembangunan jembatan.
Dikatakan Siswo, alat berat milik perusahaan pembangunan Jalan Layang Bukit Rawi yang sebelumnya sempat mengganggu pengguna jalan, dan sempat menghambat arus lalu litas, kini sudah dipindahkan oleh pihak perusahaan.
“Lubang semakin dalam, dan beberapa titik ruas jalan banyak mengalami kerusakan,” pungkasnya. c-mye