**1 Tewas, 1 Luka Bakar, 1 Masjid Hancur, 1 Sampan Tenggelam
PANGKALAN BUN/TABENGAN.COM– Kapal tongkang milik PT Korindo Aria Bimasari yang bersandar di dermaga RT 11 B Kelurahan Mendawai, Kecamatan Arut Selatan, Kabupaten Kotawaringin Barat, tiba-tiba meledak, Senin (5/7) sekitar pukul 10.00 WIB.
Akibat kejadian tersebut, 1 orang teknisi kapal bernama Fauzi meninggal dunia dan 1 orang lagi mengalami luka bakar langsung dilarikan ke RSUD Sultan Imanuddin Pangkalan Bun. Ledakan juga mengakibatkan sebuah masjid hancur dan 1 sampan tenggelam.
Informasi di lapangan menyebutkan, suara ledakan sangat keras mengejutkan warga sekitar lokasi kejadian. Bukan itu saja, dari suara detuman, juga mengeluarkan getaran yang merusak beberapa rumah warga di sekitar pabrik milik PT Korindo Aria Bimasari.
Bahkan, menurut keterangan warga setempat, serpihan besi tongkang terbang hingga radius ratusan meter, tepatnya jatuh di Kelurahan Mendawai Seberang.
Hendro, salah satu karyawan yang selamat menceritakan, saat itu yang bekerja ada 5 orang termasuk dirinya. Kala itu Hendro akan mengambil benda yang kurang, lantas ia keluar dari kapal. Kurang lebih jarak 100 meter, tiba-tiba tongkang bermuatan phenol dan formalin itu meledak.
“Saat kejadian, saya mengambil peralatan dan turun dari tongkang. Sekitar pukul 10.00 WIB, terjadi ledakan di ruang bagian mesin, sehingga para kru yang ada di kapal tersebut langsung terpental. Ada 2 orang yang selamat, 1 orang luka bakar cukup serius, langsung dilakukan penanganan dan dilarikan ke RSUD Sultan Imanuddin,” kata Hendro.
Menurut Hendro, ia bersama 4 rekannya saat itu melakukan pengecekan di dalam tongkang, yang kebetulan di dalamnya ada gasnya. Saat itu sudah ada firasat dan sempat mengingatkan temannya. Hendro sempat berucap ke rekannya, “Hati-hati kalau bongkar pasang baut, karena ada gasnya.”
Informasinya, tongkang milik perusahaan yang bergerak di bidang pembuatan plywood (triplek) ini hampir 2 minggu bersandar di dermaga. Pada Senin (5/7), saat tongkang dilakukan pengecekan terhadap baut-baut yang ada di dalamnya, tiba tiba meledak. Ledakan diduga disebabkan adanya percikan api di dalam tongkang.
Sebab, untuk melepas baut-baut itu harus menggunakan mesin las. Besar kemungkinan adanya percikan api dari mesin las itulah yang menyebabkan terjadinya ledakan. Apalagi selain gas, di dalam tongkang tersebut ada formalin dan methanol.
Berdasarkan pantauan di lapangan beberapa petugas dari Polres Kobar, BPBD dan Damkar terus melakukan pencarian 1 orang yang belum ditemukan. Sekitar kurang 1 jam dilakukan pencarian, akhirnya korban meninggal ditemukan di tongkang sebelah tongkang yang meledak. Kemungkinan korban terpental akibat ledakan.
Dikira Gempa
Kerasnya bunyi ledakan dan getaran pagi menjelang siang itu, membuat masyarakat Kelurahan Mendawai terperanjat. Banyak yang mengira telah terjadi gempa bumi. Ternyata suara ledakan itu berasal dari tongkang milik PT Korindo Aria Bimasari yang bersandar di dermaga RT 11 B Kelurahan Mendawai.
Getaran terasa hingga radius 3-4 kilometer dari lokasi kejadian. Tak ayal, kejadian tesebut membuat masyarakat Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kobar pun gempar. Dampak dari ledakan ini banyak rumah warga di sekitar lokasi pecah-pecah kacanya dan plafon rumah ambruk.
“Kami sangat kaget mendengar suara ledakan dan getaran yang terjadi itu. Kami pikir ada gempa. Semua warga keluar rumah mencari tahu asal suara, ternyata ada kejadian di PT Korindo. Kami juga merasa trauma karena kaca-kaca jendela rumah pecah dan pot-pot bunga hancur. Bahkan satu buah masjid hancur karena getaran dari ledakan itu. Tadi saya juga mendapatkan laporan, ada satu buah sampan pecah dan tenggelam,” kata Ojong, warga Kelurahan Mendawai.
Polres Kobar Penyelidikan
Polres Kobar tengah melakukan penyelidikan terhadap kasus meledaknya kapal tongkang milik PT Korindo Aria Bimasari. Polres Kobar bersama tim gabungan juga sigap melakukan proses evakuasi dan pemadaman akibat ledakan dan kebakaran tongkang, Senin (5/7).
Kapolres Kobar AKBP Devy Firmansyah menjelaskan, berdasarkan saksi mata di sekitar lokasi kejadian, peristiwa tersebut bermula saat sebuah kapal tongkang yang sedang dilakukan perbaikan di lokasi pelabuhan PT Korindo Kelurahan Mendawai, mengeluarkan bunyi ledakan hingga terdengar sampai radius 5 km.
“Saat ini Polres Kobar sudah menerjunkan personel dan sarana prasarana berupa ambulans guna mempermudah proses evakuasi korban dari lokasi kejadian menuju RSUD Sultan Imanuddin,” kata Kapolres.
Orang nomor satu di Polres Kobar ini menyebutkan, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah awal berupa pemadaman, pencarian korban, evakuasi bersama tim gabungan.
“Kami juga lakukan olah TKP, pengumpulan data baik saksi maupun barang bukti guna memperkuat proses penyelidikan. Atas kejadian ledakan tongkang tersebut, mengakibatkan 1 orang meninggal dunia dan 1 lainnya luka berat,” kata Kapolres Kobar.
Bupati Tinjau Lokasi
Bupati Kobar Hj Nurhidayah turun langsung ke lokasi meledaknya tongkang milik PT Korindo Aria Bimasari di RT 11 B Kelurahan Mendawai. Saat ini tim tengah melakukan penetralan di lokasi.
“Ibu turun langsung ke lokasi karena suara ledakan dari tongkang ini sangat keras dan kejadiannya begitu cepat. Suara ledakannya sampai ke rumah ibu, dan tim akan mendata rumah warga yang terdampak dari kejadian ini,” kata Hj Nurhidayah saat di lokasi tongkang yang meledak.
Bupati menambahkan, saat ini tim tengah bekerja, termasuk melakukan pendinginan oleh tim pemadam kebakaran. Tim pun masih melakukan pendataan apa penyebab terjadinya ledakan tongkang tersebut.
“Ibu belum bisa kasih statement yang jauh, karena ibu masih menunggu hasil dari tim, termasuk nanti data rumah warga ataupun ada warga yang terdampak dari ledakan ini. Sabar dulu yah,” ujar Bupati Kobar.
Sementara, Kabid Damkar Dwi Agus Suhartono mengatakan, begitu mendapatkan laporan, Mako Damkar meluncurkan 2 unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi dan anggota melaksanakan pemadaman. Namun karena yang terbakar adalah tipe B, artinya disebabkan oleh bahan bakar minyak, teman-teman Damkar agak kesulitan memadamkan kebakaran tersebut. Karena memang kebakaran minyak seharusnya menggunakan foam atau busa untuk mengendalikan kebakaran. c-uli