Sinode Umum Diharapkan Muncul Pemimpin Baru

Pdt Rayanatie Djangkan & Agustin Teras Narang

**Teras: GKE di Masa Kenormalan Baru Perlu Restrukturisasi

KUALA KURUN/TABENGAN.COM- Kalangan DPRD Kabupaten Gunung Mas (Gumas) berharap pelaksanaan Sinode Umum XXIV Gereja Kalimantan Evangelis (GKE) pada 6-9 Juli 2021, di Gedung Christian Center Kalawa Kuala Kurun, bisa menemukan pemimpin baru.

Anggota DPRD Gumas Pdt Rayanatie Djangkan mengatakan, pemimpin baru tersebut juga diharapkan bisa membawa kemandirian bahkan kemajuan ke depan.

”Yang pasti, harapannya kegiatan Sinode Umum ini berjalan sukses, lancar serta kondusif, bahkan terpilih seorang pemimpin GKE untuk 5 tahun mendatang,” ujarnya di sela-sela rapat kerja, belum lama ini.

Dia menambahkan, melalui event besar tersebut, pelaksanaan pemilihan akan dilakukan ratusan gereja GKE yang diberikan hak suara demi memilih pemimpin untuk kepemimpinan periode 5 tahun ke depan. Kegiatan itu nantinya dilakukan secara virtual, mengingat pandemi Covid-19 yang melarang adanya perkumpulan maupun kerumunan.

“Memang nantinya rapat Sinode Umum ini dilaksanakan via virtual atau video conference dari perwakilan Resort, namun tidak akan mengurangi rasa antusias untuk ajang besar Sinode ini,” ujar legislator dari Komisi II tersebut. Wanita murah senyum itu juga mengatakan, akan ada 102 Resort GKE yang memberikan hak suaranya melalui sistem voting dalam memilih pemimpin GKE ke depan.

Terkait pelaksanaannya yang menerapkan virtual dan tidak bisa dilaksanakan secara terbuka, dirinya berharap masyarakat bisa memahami kondisi yang ada saat ini, mengingat pandemi Covid-19 masih ada dan perlu adanya kewaspadaan melalui prokes ketat.

Sementara itu, Anggota DPD RI Perwakilan Kalteng Agustin Teras Narang yang hadir secara virtual dalam kegiatan itu menuturkan, salah satu dampak dari pandemi Covid-19 yang berpengaruh bagi berbagai kegiatan keagamaan, salah satunya pelaksanaan Sinode Umum ini. Saat ini kegiatan tersebut digelar secara virtual.

“Ini bisa menjadi tantangan, bahkan peluang bagi gereja-gereja GKE, bagi warga GKE untuk mendorong melakukan langkah-langkah strategis, terstruktur, sistematis sebagai jawaban serta sikap tindak iman kita,” ujar Teras.

Misalnya untuk menemukan makna Koinonia (bersekutu), Diakonia (melayani) dan Marturia (bersaksi), dalam pelaksanaan Sinode ini secara eksis, konstekstual serta optimal, khususnya di masa pandemi.

Teras menilai, dari beberapa webinar yang diikuti menyangkut restrukturisasi dan revitalisasi GKE di era kenormalan baru, ekonomi keuangan serta tema lainnya, beberapa pemerhati, pecinta, warga GKE dan lainnya, secara berturut-turut menilai perlu adanya langkah strategis yang mesti diambil oleh Majelis Sinode GKE ke depan.

“Hal ini berkaitan dengan era kenormalan baru, bahkan era revolusi 4.0, era digitalisasi dan berbagai hal lainnya, maka disimpulkan dari tiga webinar itu adalah memuat nilai-nilai aspiratif, harapan pandangan yang kritis konstrukstif agar GKE makin eksis kuat serta berjaya. Maka GKE perlu restrukturisasi, revitalisasi, reevalusi, reinovasi bahkan refocusing dalam organisasinya, dengan tetap mengedepankan prinsip utama, yaitu memuliakan serta mengagungkan nama-Nya,” ujarnya. drn