Hukrim  

Ironi Sengketa Tanah Mey Lui vs PT BHL

Pua Hardinata selaku Kuasa Pemohon Eksekusi
  • Eksekusi Lahan Sengketa Terganjal Relaas PN Jaksel

PALANGKA RAYA/TABENGAN.COM – Meny Lui melalui Pua Hardinata selaku Kuasa Pemohon Eksekusi, dengan gigih melakukan upaya  pelaksanaan putusan melawan perusahaan besar sawit (PBS) PT BHL. Putusan tersebut terkait tanah sengketa seluas  60 hektare di Desa Tumbang Mirah Kalanaman, Kabupaten Katingan, yang hingga kini belum terlaksana eksekusinya.

“Pengadilan Negeri (PN) Kasongan telah mengklarifikasi Kepala Badan Pengawas (Banwas) Mahkamah Agung (MA) RI dengan Surat tanggal 4 Agustus 2021  No.W16-U8/664/ HK.02/8/2021 bahwa relaas Pemberitahuan  Putusan Peninjauan Kembali (PK) masih nyangkut  di PN Jakarta Selatan (Jaksel),” ungkap Pua, Minggu (15/8).

Putusan tersebut berupa putusan Kasasi MA No.1634 K/PDT/2017  dan PK MA No.791  PK/PDT/2019  tanggal, 23 Oktober 2019. Upaya hukum PT BHL telah  habis ditempuh setelah PK dan putusan telah berkekuatan hukum tetap. Berbagai langkah percepatan eksekusi telah  diupayakan Pua dengan menyurati Ketua PN Kasongan tanggal 15 Juni 2020,  3 Agustus 2020 dan 8 April  2021.

“Jawaban PN Kasongan dengan surat No. W.16-U8/1467 / HK.02/5/2021 tanggal 3 Mei 2021, masih menunggu relaas  pemberitahuan PK No.791 PK/PDT/2019  yang telah disampaikan delegasinya ke PN Jaksel Kelas I A (Khusus) dengan Surat Pengantar  W.16-U8/328/HK .02/4/2020  tertanggal 14 April 2020  sampai saat ini belum kami (PN) terima,” ucap Pua mengutip alasan PN Kasongan.

Berlarut-larutnya pengembalian relaas  pemberitahuan dari PN Jaksel ke PN Kasongan, membuat Pua mempertanyakan sampai kapan perkara dengan PBS mendapat  kepastian hukum, padahal amar Putusan Kasasi MA dan PK telah jelas dapat dilaksanakan. “Ironis lantaran putusan eksekusi belum dilaksanakan namun Direktur PT BHL dapat melayangkan surat dan menandatangani Somatie  No. 011/ Somatie /LGL-BHL /X/2020 tanggal 26 Oktober 2020 kepada Meny Lui,” imbuh Pua.

Pihak PT BHL  mengultimatum akan mempidanakan kembali dugaan kasus pencurian seperti tahun 2016  yang lalu.  “Tanggal 8 April  2021 kami membuat surat permohonan eksekusi yang  ditembuskan kepada Banwas MA RI. Kemudian direspon Banwas MA dengan surat No. 715/BP/DLG/7/2021  tanggal 19 Juli 2021 yang meminta klarifikasi PN Kasongan yang juga ditembuskan kepada Meny Lui,” beber Pua.

Dia menyatakan Ketua PN Kasongan telah mengundang Kuasa Tergugat datang ke kantornya  pada tanggal, 9  Agustus 2021, dan menyampaikan akan segera melaksanakan eksekusi begitu turunnya Relaas Pemberitahuan PK yang dikirim PN Jaksel Kelas  IA.  dre