PALANGKA RAYA/TABENGAN.COM– Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI), baru-baru ini, menyatakan ekonomi Kalteng mengalami tren yang positif dalam triwulan ke-2. Dengan demikian, kondisi perekonomian Kalteng menunjukkan adaptasi aktivitas ekonomi di beberapa sektor sudah mulai menemukan kestabilannya.
Namun, Pakar Ekonomi Kalteng Fitria Husnatarina menggarisbawahi bahwa yang perlu menjadi perhatian adalah sektor apa saja yang menjadi indikator pengungkit tren tersebut. Hal itu penting untuk memilih dan memilah serta menilai apakah indikator-indikator tersebut menjadi bagian yang sudah mengalami intervensi program strategis pemerintah, baik pusat maupun daerah, atau trend recovery-nya itu terjadi secara alamiah.
“Kenapa di balik angka harus ada bagian yang harus ditelisik lagi kepada bagian-bagian yang lebih spesifik dan krusial? Karena kita tidak bisa klaim bahwa betul ada pertumbuhan, jika dari proses perencanaan sampai kepada aktivitas-aktivitas yang muaranya menghasilkan semua grafik tren tidak in line,” ujar Ketua Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) Kalteng itu kepada Tabengan, Senin (16/8).
Wanita yang juga Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Palangka Raya (UPR) ini menambahkan, logikanya memang semua yang diupayakan dalam perencanaan untuk target capaian pembangunan Kalteng pada kondisi pandemi ini harusnya berada dalam konteks program-program intervensi yang tidak biasa. Harus yang luar biasa.
“Jadi kalau angka tren positif itu betul, ya pasti betul. Tapi apakah itu menunjukkan sebuah angka agregat dari pergerakan pertumbuhan perekonomian Kalteng, jawabannya belum tentu,” ucapnya.
Menurutnya, semua bentuk intervensi pasti akan memiliki multiplier effect terhadap apapun dalam pembangunan, tetapi intervensi yang direncanakan itu yang paling penting. Karena hal tersebut bisa diukur. Variabel apa yang menggerakkan variabel lainnya dalam aktivitas ekonomi secara khusus.
“Kalau saya pribadi mengharapkan proses perencanaan ke eksekusi sampai evaluasi program-program intervensi percepatan pertumbuhan ekonomi itu dalam rentang yang harus lebih pendek dan dilakukan secara sistematis dan holistik,” tandasnya. dsn