Waspada Banyak Lubang, Antrean Mengular

BANJIR- Kondisi terkini banjir di Kecamatan Kahayan Tengah, tepatnya di Jalan Trans Kalimantan Palangka Raya-Kuala Kurun, Desa Penda Barania dan Tanjung Sangalang, Selasa (31/8/2021). TABENGAN/M YAKIN

*4.238 KK, 35 desa, 10.585 Jiwa Terdampak Banjir Kotim

PULANG PISAU/TABENGAN.COM Naiknya debit air di wilayah Jalan Trans Kalimantan Palangka Raya-Kuala Kurun, tepatnya di Desa Penda Barania dan Desa Tanjung Sangalang, mulai mengganggu arus lalu lintas. Antrean panjang kendaraan tampak mengular, Selasa (31/8).

Banjir yang menggenangi ruas Jalan Trans Kalimantan Palangka Raya-Kuala Kurun ini, selain merendam badan jalan, juga cukup banyak jalan yang rusak dan lubang-lubang yang dapat membahayakan bagi para pengguna jalan.

Siswo, Camat Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, membenarkan naiknya debit air di wilayah Jalan Trans Kalimantan, Desa Penda Barania dan Tanjung Sangalang, mengakibatkan banyak kerusakan jalan dengan lubang-lubang yang cukup besar.

“Betul, sekarang antrean cukup padat, karena jalan juga banyak yang rusak, dan bahayanya lubang-lubang yang tergenang air. Untuk itu, bagi para pengguna jalan berhati-hati saat melintasi jalan-jalan yang rusak itu,” ujar Siswo saat dikonfirmasi, Selasa.

Dia juga mengimbau para pengguna jalan agar menghindari perjalanan pada malam hari. Kalaupun terpaksa harus melintas malam hari, seperti truk-truk bermuatan berat, Siswo mengingatkan supaya lebih ekstra berhati-hati.

Menyikapi antrean tersebut, ia mengusulkan petugas dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulpis, Dishub, Pol PP, dan TAGANA untuk membantu petugas di lapangan dari Polsek, Koramil dan pihak kecamatan.

Banjir Kotim

Kepala Seksi Kedaruratan di BPBD Kotim Agus Mulyadi, mengatakan total per Selasa (31/8), ada sebanyak 4.238 kepala keluarga, 35 desa, 10.585 jiwa serta 1 kelurahan yang terdampak banjir. Bahkan jumlah ini bisa terus bertambah jika debit air terus naik,” kata Agus Mulyadi, Selasa.

Menurut Agus, enam kecamatan yang terdampak banjir tersebut, yakni Kecamatan Tualan Hulu, Mentaya Hulu, Bukit Santuai, Antang Kalang, Telaga Antang dan Kota Besi. Desa yang paling parah kondisinya berada di Kecamatan Bukit Santuai seperti Desa Tumbang Penyahuan, Tumbang Sapia, Tumbang Getas, Tewei Hara, Tumbang Payang, Tumbang Kania, Tumbang Tilap, Luwuk Bagantung, Tumbang Kaminting, Tanah Haluan dan Tumbang Torung.

“Di beberapa desa ini ketinggian air banjir mencapai 1-1,5 meter di atas jalan,” jelasnya.c-mye/c-may