PULANG PISAU/TABENGAN.COM– Kondisi arus lalu lintas di Jalan Trans Kalimantan Palangka Raya-Bukit Rawi, di Desa Penda Barania, berangsur normal, Minggu (26/9). Debit air di titik terdalam berdasarkan alat pengukur banjir hanya 20 cm dan badan jalan sudah terlihat.
Namun, pasca-banjir ini masih menyisakan rusaknya sejumlah ruas jalan akibat banjir yang berlangsung cukup lama. Bahkan, ada beberapa badan jalan yang terputus dan dipenuhi genangan air.
Siswo, Camat Kahayan Tengah, mengatakan, air sudah surut dan sudah terlihat badan jalan. Namun, arus lalu lintas masih cukup padat karena banyaknya kerusakan jalan dan lubang-lubang yang cukup dalam. Bahkan, menurut Siswo, ada jalan yang terputus.
Untuk itu, lanjut Siswo, diharapkan kepada pihak terkait baik Pemerintah Kabupaten Pulang Pisau maupun Pemerintah Provinsi Kalimatan Tengah dapat memerhatikan kondisi pasca-banjir di Bukit Rawi.
“Antrean masih cukup padat, karena masyarakat pengguna jalan semua memilih jalan yang bagus untuk saling mendahului. Karena jalan-jalan yang bagusnya sempit, sehingga masih terjadi antrean,” ujar Siswo kepada Tabengan, Minggu.
Selain itu, ada beberapa masyarakat yang mengusulkan untuk menarik sumbangan di jalan yang tiada lain untuk perbaikan jalan. Namun, Siswo tidak mengizinkan hal itu sebab biaya perbaikan jalan tentunya membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
“Betul, ada masyarakat kita yang meminta agar menarik sumbangan ke jalan, tapi saya tidak mengizinkan itu. Kami mohon pihak yang bertanggung jawab dengan jalan nasional segera memperbaiki dan mengantisipasi adanya banjir susulan dan juga menghindari terjadinya kecelakaan,” tegas Siswo.
Siswo mengimbau kepada para pengguna jalan berhati-hati ketika melintasi area pasca-banjir atau Jalan Trans Kalimantan di Desa Penda Barania, sebab kerusakan jalan dan berlubang dapat membahayakan para pengguna jalan, terutama di malam hari. c-mye