JAKARTA/tabengan.com – Kasus pembakaran sekolah di Palangka Raya terus bergulir di Pengadilan Negeri Jakarta Barat. Pada sidang Rabu (21/3) dengan terdakwa Dadu, Duya, Ogut, Nora, Sayuti, Indra Gunawan, dan Suriansyah, dihadirkan 7 saksi.
Ketujuh saksi, yakni Yustinus Exaudi, Merry Anitha dan Gading, keduanya pegawai KONI Kalteng, Titik Diwung, Pdt DL Mangkin, Ednan Jesaja, Sandra Saerang, dan Nago.
Dalam kesaksiannya, Merry dan Gading menyatakan tidak ada kegiatan pada Jumat, 30 Juni 2017 di KONI Kalteng, yang kebetulan merupakan hari libur Idul Fitri.
“Saya dan 3 rekan yang memegang kunci tidak ada membukakan KONI untuk kegiatan rapat Pak Yansen,” kata Gading.
Demikian pula Merry, kepada hakim menuturkan, pada 30 Juni itu dirinya hanya bertemu Yansen Binti di Rujab Gubernur saat rapat pemberian gelar adat untuk Kapolda Kalteng.
Merry juga menjelaskan, kapasitas ruangan Yansen di KONI hanya bisa digunakan maksimal 5 orang karena ukurannya sekitar 3×4 meter persegi. Kesaksian itu membantah keterangan di BAP yang menyebutkan rapat di ruang Yansen Binti diikuti 30 orang yang di antaranya telah dijadikan terdakwa.
Sementara saksi petugas keamanan Betang mengatakan, tidak ada kegiatan pada tanggal 2 dan 3 Agustus 2017 di Betang. Ia mengakui, hampir setiap hari Betang ramai didatangi warga untuk berfoto. “Tapi untuk kegiatan rapat, apalagi acara ritual, tidak ada sama sekali,” kata Yustinus seraya memperlihatkan buku tamu pada bulan Agustus 2018.
Saksi Ednan Jesaya mengaku sempat ditangkap di rumah orang tua Yansen di Jalan Diponegoro bersama Nora, Dadu, dan Duya. “Bersama yang lain saya dibawa, kami kemudian diinterogasi terpisah. Polisi sempat menuduh saya ikut membakar, tapi saya membantah,” kata Ednan, seraya menambahkan akhirnya ia dipulangkan pukul 03.00 WIB.
Saksi terakhir adalah Pdt DL Mangkin yang disebut di BAP ikut hadir dalam pertemuan di KONI. Ia mengaku sudah lama tidak bertemu Yansen Binti. Dirinya ke KONI hanya untuk mengambil honor. Ia juga mengaku, pada 30 Juni 2017 dirinya tengah memperbaiki gereja bersama beberapa jemaaat. dor