BENCANA KARHUTLA – Januari-Oktober, 2.375 Hotspot di Kalteng

ILUSTRASI/NET

PALANGKA RAYA/TABENGAN.COM– Bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Tengah (Kalteng) tertanggal 21 Oktober 2021, telah mencapai 2.375 titik panas (hotspot).

Menurut Plt Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalteng Erlin Hadi, luasan yang terbakar itu mencapai 642,84 hektare sejak Januari hingga Oktober 2021 ini.

Dijelaskan Erlin, sebaran luasan karhutla ada di beberapa kabupaten/kota di Kalteng, meliputi Barito Selatan 19,75 ha, Barito Timur 5 ha, Barito Utara 52,52 ha, Gunung Mas 0,7 ha, Kapuas 3 ha, Katingan 34,19 ha, Kotawaringin Barat 128,9 ha.

Kemudian Kotawaringin Timur 48,83 ha, Lamandau 17,41 ha, Murung Raya 66,69 ha, Palangka Raya 61,89 ha, Pulang Pisau 6,5 ha, Seruyan 13,8 ha dan Sukamara 183,66 ha.

“Untuk jumlah hotspotnya mulai 1 Januari 2021 hingga 21 Oktober ini yaitu Barsel 202, Bartim 88, Barut 247, Gumas 83, Kapuas 187, Katingan 206, Palangka Raya 30, Kobar 144, Kotim 146, Lamandau 163, Mura 380, Pulang Pisau 83, Seruyan 203 dan Sukamara ada 213 titik,” ujarnya di Palangka Raya, baru-baru ini.

Ditambahkannya, sistem peringatan karhutla berdasarkan analisa parameter cuaca (FFMC/FWI) atau tingkat mudah terbakar di Kalteng masih berada dalam kategori aman. Maka itu, pihaknya mengimbau seluruh masyarakat dan Satgas Karhutla untuk waspada terhadap potensi yang bisa menimbulkan karhutla di wilayahnya masing-masing.

“Walaupun begitu, kita mesti tetap waspada dan kami imbau masyarakat juga Satgas Penanggulangan Karhutla untuk siaga serta deteksi dini, dalam mencegah munculnya potensi karhutla, khususnya di titik-titik atau wilayah yang rawan kebakaran,” katanya. drn