Oleh: Pdt C. Charles Djimat STh
Pernahkah saudara berpikir bagaimana caranya membuat seseorang merasa kagum terhadap saudara setiap hari, atau membuat seseorang merasa senang atau merasa puas. Saudara mungkin berpikir “ah gampang” …
Sulit buat para penyanyi, para kontestan Idol dan semua ajang pencarian bakat menunjukkan kebolehan mereka di hadapan para juri/coach, karena mereka bukan orang sembarangan. Bebi Romeo, Tulus dan Agnes Monica (The Voice Kid’s Indonesia). Simon Cowell, Heidi Klum, Mel B, dan Howie Mandel (Britain Got Talent).
Yang namanya Simon Cowell itu punya pengalaman lebih dari 20 tahun dalam making music. Ia sudah menjual lebih dari 25 juta album, ada 70 album yang masuk top 30 dan ada 13 number jadi hits nomor 1. Tidak main-main.
Saudara bisa bayangkan menyanyi di depan mereka untuk mencoba impress (mengesankan) dia, dan dia diam saja. Kita pikir kita sudah nyanyi yang paling bagus, tapi dia diam aja. Tidak mudah buat mereka untuk menarik perhatian para juri karena mereka orang-orang yang ada di bidangnya.
Pernahkah saudara diajak atau diundang ke pesta pernikahan orang yang sangat kaya lalu saudara mau kasih kado, kira-kira saudara mau kasih kado apa (saudara pernah punya problem kaya gitu?). Mau beli ini dia sudah punya, mau beli itu kita lihat dia sudah pake, bahkan saat kita beli kado yang cukup mahal lalu kita mulai ragu “jangan-jangan dia udah punya”.
Nah, bayangkan saudara kasih kado sama King Salman atau Queen Elisabeth, apa yang akan saudara berikan? Memberi sesuatu mungkin gampang, tapi apa yang bisa membuat mereka kagum dan berseru woow rasanya tidak gampang.
Nah, sekarang bayangkan bagaimana caranya untuk bisa menarik hatinya Tuhan, bagaimana caranya? Apa yag kita bisa beri buat dia yang membuat dia impress dan berkata woow… Apa kira-kira?
Kita mungkin bisa buat kagum orang lain, tapi apa kita bisa buat Tuhan kagum? Seringkali kita lihat orang-orang memuji Tuhan di gereja dengan suara yang luar biasa, hei apakah Tuhan kagum? Belum tentu!
Makanya lucu sekali kalo ada orang sombong kemudian, apalagi terhadap Tuhan. Karena malaikat bisa nyanyi jauh lebih bagus atau mungkin di belahan bumi yang lain ada orang nyanyi jauh lebih baik dari kita, betul apa tidak..?
Ada ayat yang bilang gini Roma 11:35-36.
Paulus menantang pembacanya siapakah pernah beri sesuatu kepada Tuhan , sehingga Tuhan perlu bayar balik? Sebab segala sesuatu datang dari dia.
Mengesankan atau membuat kagum orang lain saja susahnya minta ampun apalagi Tuhan, tentu kesulitannya jauh berkali lipat. Jadi bisakah kita menyenangkan Tuhan? Bisa “ya” bisa “tidak”
Tidak bisa karena apa pun yang coba kita lakukan tidak akan bisa impres/mengesankan Tuhan. Yesaya 64: 6 berkata demikianlah kami sekalian seperti seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor.
Ibrani 10:8 di atas Ia berkata “korban dan persembahan, korban bakaran dan korban penghapus dosa tidak engkau kehendaki dan engkau tidak berkenan kepadanya” meskipun dipersembahkan menurut hukum Taurat.
Itu sebabnya karena tidak mungkin kita menyenangkan hati Tuhan, maka Tuhan sendiri yang memperkenankan kita di hadapan-Nya di dalam Yesus Kristus. Perkenan-Nya adalah wujud dari kemurahan-Nya.
Sudahkan saudara semua membuka diri untuk anugerah-Nya itu?? Tuhan memberkati. Amin