*Mobil Kecil Dilarang Lewat
PULANG PISAU/TABENGAN.COM– Kondisi banjir di Jalan Trans Kalimantan Palangka Raya-Bukit Rawi, tepatnya di Desa Penda Barania, Kecamatan Kahayan Tengah, Kabupaten Pulang Pisau, makin parah. Ketinggian debit air sudah mencapai 1,1 meter di titik terdalam, dan panjang ruas jalan yang terendam lebih 4,5 kilometer.
Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Pulang Pisau terus melaksanakan pengaturan arus lalu lintas, terutama di Pos Lantas Bukit Rawi, Minggu (14/11) pukul 08.30-10.00 WIB.
Kapolres Pulang Pisau AKBP Kurniawan Hartono SIK melalui Kasatlantas AKP Waryono mengatakan, pihaknya melaksanakan giat Pamtur Daerah Rawan Banjir, tepatnya di Jalan Lintas Palangka Raya-Kuala Kurun, Desa Penda Barania, Kecamatan Kahayan Tengah.
Dalam giat tersebut, Kasatlantas didampingi oleh Kanit Patwal Res Pulpis Aiptu Fx Agus P, Anggota Satlantas Res Pulpis Brigpol Sutarman dan Briptu Budi Sutrisno.
“Hari ini (Minggu), kita melaksanakan Pamtur Daerah Rawan Banjir dalam rangka pengaturan arus lalu lintas di Jalan Lintas Palangka Raya-Kuala Kurun di Desa Penda Barania, agar kendaraan atau mobil kecil yang melintas ditunda dan balik kanan,” ujar Waryono.
Kenapa mobil kecil diminta balik kanan, lanjutnya, dikarenakan kenaikan debit air yang cukup tinggi. Untuk itu, diimbau agar pengguna jalan ketika melalui banjir selalu berhati-hati.
“Debit air di tempat yang terdalam mengalami kenaikan dan tergenang air untuk pengukuran di Pos Pam Banjir Desa Penda Barania saat ini terukur 72 cm, dan juga terdapat beberapa lubang yang sudah ditimbun memakai batu di beberapa titik,” tambahnya.
Senada dengan Kasatlantas, Camat Kahayan Tengah Siswo mengatakan, ruas jalan yang terendam kini mencapai lebih dari 4,5 km. Debit air di titik terdalam terus mengalami peningkatan sebelumnya mencapai 80 cm, kini di titik terdalam sudah naik 1,1 meter.
Siswo menjelaskan, hingga kemarin juga tidak dilakukan buka tutup jalan. Sebab, kondisi air cukup dalam dan para pengguna jalan paham dengan kondisi air yang cukup tinggi, sehingga tidak ada yang nekat memacu kendaraannya melewati banjir.
Menurut Siswo, para pengguna kendaraan roda 2 telah disediakan feri/kelotok dengan tarif yang disepakati bersama Dishub. Selain itu, perahu karet juga sudah disiapkan sebanyak 4 buah dan perahu tersebut untuk membantu menyeberangkan orang secara gratis, baik kepada Aparatur Sipil Negara (ASN), Tenaga Kerja Harian Lepas (TKHL) atau honorer, termasuk membantu evakuasi orang sakit, jika terjadi kemacetan pada jalur jalan. c-mye/fwa