Banjir Pulpis Mulai Surut

TABENGAN/YULIANUS SURUT – Kondisi Jalan Trans Kalimantan Poros Tengah tepatnya di Desa Penda Barania suduh mulai surut, tampak kondaraan roda 4 sudah bisa melintas dan tidak tampak adanya antrian panjang, Selasa (23/11)

PULANG PISAU/TABENGAN.COM- Banjir yang menerjang Kabupaten Pulang Pisau (Pulpis), berangsur surut, Rabu (24/11). Tiga desa di Kecamatan Kahayan Tengah: Penda Barania, Tanjung Sangalang dan Balukon telah mengalami penurunan debit air. Terpantau ketinggian debit air lebih kurang 26 cm dan ruas Jalan Trans Kalimantan yang terendam 900 meter.

Saat ini akses jalan lintas yang terendam sudah dapat dilalui kendaraan roda 4. Sedangkan roda 2 masih menggunakan akses perahu karena ada beberapa titik jalan yang tergenang di kubangan akibat tergerus air.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pulpis H Salahudin mengatakan, kondisi banjir di Kecamatan Kahayan Tengah terus mengalami penurunan debit air, namun pihaknya terus memantau perkembangan kondisi di lapangan.

Sementara kondisi banjir di 3 desa di Kecamatan Jabiren Raya: Desa Tanjung Taruna, Tumbang Nusa dan Pilang juga terpantau mulai turun. Debit air lebih kurang 70-120 cm, dan luapan air masih merendam beberapa permukiman warga dan fasilitas umum.

“Untuk Jalan Trans Kalimantan Palangka Raya-Banjarmasin dengan ketinggian lebih kurang 58 cm dan panjang jalan yang terendam lebih kurang 150 meter,” beber Salahudin.

Salahudin mengatakan, akses lalu lintas di kawasan jalan yang terendam masih diberlakukan sistem buka tutup dan 1 jalur untuk mengurai kemacetan dan kendala kendaraan mogok di tengah jalan yang terendam.

Sementara untuk akses jalan desa menuju ke permukiman, kata Salahudin, warga yang berada di bantaran sungai atau lokasi yang
terdampak hanya bisa menggunakan perahu kecil.

Warga yang terdampak banjir di Kecamatan Jabiren Raya, yakni Desa Tanjung Taruna 236 KK, 791 jiwa dan ketinggian air 117 cm. Desa Tumbang Nusa 315 KK, 1.471 jiwa, ketinggian air 58 cm, dan Desa Pilang 405 KK, 1.500 jiwa, ketinggian air 94 cm.

“Untuk aktivitas masyarakat masih berjalan normal, namun perkebunan karet dan sawit warga ikut terendam dan terganggu dalam proses menyadap dan memanen hasil perkebunan,” terangnya.

Kapolres Pulpis AKBP Kurniawan Hartono melalui Kasatlantas AKP Waryono membenarkan debit air yang merendam Jalan Trans Kalimantan Desa Tumbang Nusa pada Rabu (24/11), berangsur surut. Debit air turun 8 cm, dari ketinggian 58 cm menjadi 50 cm.

”Pengamanan dan pengaturan arus lalu lintas dilakukan dengan sistem buka tutup dari arah Palangka Raya menuju Kapuas, begitu pun sebaliknya,” ucap Waryono.
Meski sudah bisa dilalui semua jenis kendaraan roda 4, kata Waryono, pihaknya mengimbau pengguna jalan selalu berhati-hati pada saat melintas di ruas Jalan Trans Kalimantan Desa Tumbang Nusa, yang terendam air sepanjang 150 meter.

”Tetapi bagi pengendara R2 diharapkan agar tidak melintas terlebih dahulu. Karena kondisi air cukup dalam dan sebaiknya menggunakan jasa angkutan perahu feri untuk menghindari hal–hal yang tidak diinginkan,” terang Waryono.
Dia menjelaskan, antrean kendaraan bermotor dari arah Palangka Raya menuju Kapuas sekitar 50 m dan sebaliknya dari arah Kapuas menuju Palangka Raya sekitar 50 m dari titik banjir.

Alhamdulillah arus lalu lintas dari Palangka Raya menuju Kuala Kapuas dan sebaliknya terpantau aman dan lancar. Kita tetap mengimbau masyarakat yang akan melintas Desa Tumbang Nusa lokasi banjir agar berhati-hati dan mengikuti petunjuk dan arahan petugas jaga di lapangan,” pungkasnya. c-mye