*Direktur CV BBL Minta Maaf
PALANGKA RAYA/TABENGAN.COM– Buntut dari pengumuman rekrutmen jasa titipan kilat JNE Tamiang Layang, Kabupaten Barito Timur, yang dinilai mengandung unsur SARA, direspons dengan munculnya tagar #BoikotJNE. Bahkan, ditweet sebanyak 4.440 tweet.
Pantauan Tabengan, Rabu (8/12), pihak JNE di Palangka Raya mengakui telah mendapat kabar mengenai hal tersebut. Namun, sampai kemarin, tidak memengaruhi masyarakat yang memerlukan jasa pengiriman melalui JNE.
Putra, Customer Service JNE Palangka Raya Jalan Tjilik Riwut, mengatakan, kasus dugaan unsur SARA pengumuman perekrutan pegawai JNE Tamiang Layang telah secara langsung ditangani oleh JNE Pusat.
“Kita tunggu rilis dari pusat terkait hal itu. Termasuk juga apakah ini memengaruhi omset seluruh Indonesia. Nanti kalau ada rilis dan boleh di-publish kita akan publish,” beber Putra saat dibincangi di kantornya.
Hal senada dikemukakan juru bicara JNE Jalan Seth Aji Palangka Raya yang tidak mau disebut namanya. Diklaim bahwa peristiwa tersebut hanya terjadi di satu wilayah kerja. Sedangkan di Palangka Raya, khususnya JNE Seth Aji dalam perekrutan selalu mengedepankan toleransi dan persatuan.
“Untuk selanjutnya kita tunggu pusat,” katanya.
Seperti diketahui, tagar #BoikotJNE muncul usai beredarnya info lowongan kerja calon karyawan JNE Tamiang Layang. Para netizen kecewa karena info lowongan kerja tersebut berbau diskriminasi.
Dalam info lowongan kerja yang membuat heboh jagat maya itu, diumumkan JNE Tamiang Layang sedang memerlukan seorang kurir motor. Namun, tercantum satu persyaratan yang kalimatnya ‘Diwajibkan Beragama Islam’.
JNE mengeluarkan surat pernyataan resmi ditandatangani VP of Marketing, Eri Palgunadi terkait info lowongan kerja di Tamiang Layang tersebut. JNE menegaskan, info lowongan kerja itu dibuat pihak mitra tanpa sepengetahuan resmi. Buntut dari kejadian ini, JNE akhirnya memutus kontrak dengan mitra yang bersangkutan.
“Kejadian ini merupakan pelanggaran terhadap SIP dan nilai-nilai perusahaan yang keberagamaan dan perbedaan. Karena itu, manajemen JNE secara tegas memberikan sanksi pemutusan hubungan kerja sama dengan pihak mitra,” tulis pernyatan resmi JNE.
Selain itu, JNE juga akan melakukan pemutusan hubungan kerja dengan oknum karyawan yang terkait dengan beredarnya surat lowongan kerja di Tamiang Layang.
“Kami sangat memegang teguh nilai-nilai perusahaan yang mengutamakan toleransi dan saling menghormati serta menghargai perbedaan,” lanjut pernyataan JNE.
Minta Maaf
Direktur CV Bangun Banua Lestari (BBL) Bekti Nur Tjahyo menyampaikan permintaan maaf atas beredarnya flyer lowongan kurir motor JNE Tamiang Layang yang mencantumkan syarat agama tertentu dan diprotes luas masyarakat di Kabupaten Barito Timur.
“Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada masyarakat Barito Timur. Pada hakikatnya itu di luar kontrol kami dan memang pure (murni) belum diedit, karena biasanya diambil dari model loker teman-teman yang lain, tapi ternyata dipakai di bilah status salah satu karyawan kami di Tamiang Layang. Kemudian ada yang forward ke FB, akhirnya ribut sebelum sempat kami klarifikasi,” ungkap Bekti melalui pesan tertulis, sebagaimana dilansir Borneonews.
Dalam membuka lowongan kerja, pihaknya tetap mengedepankan toleransi antarumat beragama, menjaga nama baik dan kehormatan masyarakat di lingkungan usaha.
“Kami juga pancasilais, NKRI harga mati yang harus kita pertahankan bersama sebagai saudara sebangsa setanah air,” tegasnya.
Menurut Bekti, pada sanggahan sebelumnya ada kesalahan penyampaian dari Alifia Shafira R yang merupakan putri sulungnya sekaligus penanggung jawab JNE Sub Agen Tamiang Layang.
“Kami tetap ingin mempekerjakan anak-anak muda di mana pun kami membuka usaha ini. Jadi mohon dimaafkan apabila ada anak-anak kami yang khilaf seperti ini. Kami ingin usaha ini damai, rukun dan saling men-support,” imbuhnya.
Bekti mengisahkan CV BBL adalah perusahaan keluarga yang didirikan 11 tahun lalu. Saat ini dia melatih anak-anaknya untuk mengambil tanggung jawab mengelola perusahaan, termasuk dengan memberi tanggung jawab kepada Alifia sebagai Komisaris PT Banua Alam Semesta (Induk perusahaan CV BBL).
“Sebenarnya agak kaget juga melihat loker yang salah ini, padahal saya sudah merintis JNE Tamiang Layang sekian tahun, melayani dengan sebaik-baiknya,” tandasnya.
Bersama klarifikasinya, Bekti juga mengirimkan surat permohonan maaf dari Alifia dengan kop surat CV BBL dan dibubuhi tanda tangan serta stempel perusahaan.
“Sehubungan dengan tindak kesalahan yang saya lakukan atas pemberitahuan lowongan kerja, yakni menyatakan unsur agama pada kriteria karyawan yang kami perlukan. Bersama ini saya sampaikan bahwa CV Bangun Banua Lestari menjalin kerja sama (mitra) JNE. Rekrutmen
karyawan sepenuhnya menjadi tugas dan tanggung jawab kami dan tidak ada sangkut paut dengan JNE,” tulis Alifia dalam suratnya.
Dia juga menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya atas kesalahan yang dilakukan khususnya kepada warga Barito Timur.
“Kejadian tersebut terjadi karena miskomunikasi di antara tim kami dan tindakan salah yang terjadi di luar kesadaran saya dan tidak ada niat untuk menyebarluaskan. Sehubungan dengan itu maka saya sangat mengharapkan semoga saudara berkenan untuk memaafkan saya. Atas perhatian dan kelapangannya saya sampaikan terima kasih,” pungkas Alifia. dsn/i-com