PALANGKA RAYA/TABENGAN.COM– Ambruknya 3 bangunan ruang kelas dan 1 toilet di SDN 14 Palangka, Jalan Mendawai, Kecamatan Jekan Raya direspons cepat jajaran kepolisian. Senin (10/1) pagi, Polsek Pahandut memasang garis polisi di lokasi kejadian dan memastikan akan melakukan penyelidikan terkait hal itu.
Kapolsek Pahandut Kompol Susilowati mengatakan, pasca-ambruknya bangunan sekolah, pihaknya akan memanggil pihak Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, pihak sekolah hingga kontraktor terkait yang melakukan rehab pada bangunan.
“Kita akan lakukan pemanggilan terhadap pihak-pihak terkait dalam hal ini. Tentu saja Disdik, sekolah dan juga kontraktor akan kita panggil,” katanya saat meninjau lokasi.
Susilowati menerangan, belum mengetahui secara pasti penyebab ambruknya bangunan sekolah tersebut. Penyelidikan secara transparan dijanjikan untuk mengungkap ambruknya bangunan sekolah.
“Kita akan lihat dulu kronologisnya bagaimana, apakah memang karena faktor alam atau ada indikasi lain. Jika ada indikasi pidana, maka proses hukum akan berlangsung,” tegasnya.
Terkait pemasangan garis polisi, lanjutnya, digunakan untuk mempermudah proses pemeriksaan oleh personel. Kemudian agar masyarakat, terlebih anak-anak tidak bermain di bangunan sekolah.
“Kami minta kepada masyarakat untuk tidak masuk ke area yang sudah dipasang garis polisi. Selain karena faktor keselamatan juga untuk mempermudah kita dalam penyelidikan,” tuturnya.
Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya Rachmad Winarso menerangkan, kegiatan rehab ruang kelas di SDN 14 Palangka berdasarkan kegiatan dari revitalisasi Direktorat Sekolah Dasar bersumber dari dana pusat. Kegiatan itu dimulai dengan MoU di 2016 dan pekerjaan dilaksanakan pada Januari-Maret 2016.
“Terkait insiden ini Kepala Disdik Kota Palangka Raya sudah menyurati PUPR Kota Palangka Raya untuk dapat melihat penyebab kerusakan dan menilai tingkat kerusakan dari bangunan ini. Kita akan saling berkoordinasi, mudah-mudahan pemerintah bisa segera membangun kembali ruang kelas untuk persiapan PTM terbatas,” tutupnya. fwa