KUALA KURUN/TABENGAN.COM– Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gunung Mas (Gumas) di bawah kepemimpinan Bupati Jaya Samaya Monong bersama Wakil Bupati Efrensia LP Umbing terus menuai berbagai prestasi di tingkat nasional.
Baru-baru ini, Pemkab Gumas kembali menerima 2 penghargaan dari pemerintah pusat. Pertama, penghargaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) serta dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Republik Indonesia.
Hal itu disampaikan Bupati Gumas Jaya Samaya Monong melalui Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Gumas Eigh Manto di ruang kerjanya, Rabu (2/2).
“Desa Wisata Hurung Bunut, Kecamatan Kurun mendapatkan penghargaan pada Anugrah Desa Wisata melalui jaringan aplikasi Jejaring Desa Wisata (Jadesta) menjadi desa binaan Kemenparekraf,” kata Eigh.
Aplikasi Jadesta merupakan situs yang dikelola Kemenparekraf sebagai wadah informasi dan arah penyusunan rencana pengembangan desa wisata di Nusantara. Dia juga menjelaskan, Pemkab Gumas sudah menetapkan Hurung Bunut menjadi desa wisata sejak 2016.
Dikatakan, Gumas di bawah kepemimpinan Jaya Samaya Monong bersama Efrensia LP Umbung memiliki beberapa program unggulan, di bidang pariwisata, salah satunya Smart Tourism.
Sebab itu, Disbudpar sebagai perangkat daerah yang bersentuhan langsung dengan Smart Tourism berusaha mewujudkan program tersebut, salah satunya dengan meningkatkan Desa Wisata Hurung Bunut.
“Melihat keseriusan Pemkab Gumas dalam meningkatkan Desa Wisata Hurung Bunut, Kemenparekraf memberikan penghargaan tersebut,” terangnya.
Lebih lanjut Eigh mengatakan, Disbudpar akan terus berupaya meningkatkan Desa Wisata Hurung Bunut ke tahap berikutnya supaya mendapat perhatian penuh dari Kemenparekraf beserta bantuan-bantuannya.
Selain Desa Wisata Hurung Bunut, Kabupaten Gumas juga mempunyai Desa Wisata Upon Batu yang terletak di Kecamatan Tewah. Pada tahun 2022 ini Disbudpar setempat akan meningkatkan Desa Wisata Upon Batu.
Sementara, untuk penghargaan dari Kemendikbud-Ristek diberikan kepada Pemkab Gumas karena telah berpartisipasi mengikuti Pekan Kebudayaan Nasional (PKN) pada 2021 lalu.
Saat itu Pekan Kebudayaan Daerah (PKD) Kabupaten Gumas menampilkan tradisi Harubuh Manugal dan sudah ditayangkan di website resmi PKN serta kanal YouTube resmi.
Harubuh Manugal adalah penanaman padi yang dilakukan secara bergotong royong. Tradisi ini populer dilakukan sekitar 1960 hingga 1990-an, saat itu Suku Dayak hanya mengenal sistem ladang berpindah yang diolah secara tradisional.
“Karena keikutsertaan PKN akhirnya Pemkab Gumas mendapatkan penghargaan dari Kemendikbud-Ristek,” pungkasnya. c-hen