+Ahli Epidemiologi: Semua Orang Hampir Terpapar
+Kalteng Bertambah 371 Kasus, Indonesia 64.718 kasus
PALANGKA RAYA- Kasus konfirmasi positif Covid-19 di Kalimantan Tengah (Kalteng) masih terus mengalami peningkatan. Ratusan kasus baru bertambah setiap hari. Ahli epidemiologi di Kalteng menyebut, kondisi saat ini cukup buruk dan prediksi jumlah kasus masih terus melonjak.
Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Cabang Kalteng Rini Fortina SKM MKes menyampaikan, selama 2 hari ini lonjakan tinggi, sampai 400-an kasus, lebih tinggi dari minggu sebelumnya. Kenaikannya sampai 6 kali lipat secara berturut-turut selama 2 minggu.
Untuk minggu ini masih belum diketahui, namun dari perkiraan mereka, perhitungan estimasi jumlah kasus, kalau polanya 6 kali lipat, maka sampai akhir bulan nanti kemungkinan mencapai 5.000-an kasus.
“Level insiden artinya dilihat dari jumlah kasus yang jatuh menjadi sakit, kemudian kan ada sekitar 14 sampai 15 indikator yang diteliti supaya memunculkan hasil positif rate, karena positif rate itu perhitungannya satu kasus per seribu penduduk. Jadi kalau dilihat dari peningkatan kasusnya menurut kita, ya cukup parah secara jumlah kasus. Tapi secara derajat keparahan dan kematian itu kan kita masih rendah, kesembuhan cepat juga,” kata Rini, Rabu (16/2).
Menurut Rini, ada dua pengertian, derajat keparahan area itu jatuhnya kasus dari penularan yang terjadi, sementara itu derajat keparahan penyakit mengenai orang, sehingga case fatality rate (CFR) masih rendah di Kalteng.
Sementara, masih kesulitan untuk menentukan apakah peningkatan kasus ini karena varian Omicron atau tidak. Dari sisi uji laboratorium, paling banyak probable Omicron atau memiliki kriteria klinis sama dengan tertular varian Omicron. Kalau untuk memastikannya harus melewati uji laboratorium genome sequencing, itu pun di Litbangkes Kemenkes, di daerah masih belum bisa.
Namun, secara epidemiologis ada indikator yang membuat epidemiologi mengambil kesimpulan bahwa kemungkinan Omicron ini ada di Kalteng, namun untuk saat ini masih disebut probable Omicron. Karena diagnosa pastinya masih belum tahu.
“Ada standarnya, yang sekarang ini beredar adalah probable Omicron, itu kalau kita bijaksana dalam menyikapi kondisi saat ini, lonjakan tinggi sekali. Tapi saya juga tidak bisa terlalu cepat mengambil kesimpulan, karena kalau melihat dari perjalanan penyakitnya, kemudian indikatornya, kecepatan penularan, kesembuhannya, tanda dan indikator ini menunjukkan sama dengan yang di Jakarta,” imbuh Rini.
Jika dilihat dari indikator penularannya, sudah terjadi penularan transmisi lokal semua. Artinya semua orang sudah hampir terpapar semua, sekarang ini posisinya tinggal jatuh sakit atau tidak. Rini mengingatkan pada saat seperti inilah sebaiknya semua harus menjaga diri masing-masing untuk tidak berkerumun, prokes ketat saat beraktivitas untuk menjaga keluarga di rumah.
Untuk itu, lanjut Rini, yang harus disiapkan pemerintah, kesiapan testing, disiapkan saat ini, bagaimana caranya mengedukasi masyarakat, isolasi mandirinya seperti apa, pengawasannya seperti apa, cara peroleh obatnya bagaimana, walupun dilihat angka kematian rendah sekali.
Sementara, jika dilihat dari tingkat keparahan, menurut Rini, Omicron dan Delta itu sama bahayanya. Hanya saja, kenapa sekarang itu derajat keparahannya tidak separah Delta karena capaian vaksinasi sudah tinggi, seperti Kota Palangka Raya lebih dari 90 persen, sementara standar dunia untuk bentuk kekebalan kelompok itu minimal 70 persen. Itu yang menyebabkan derajat keparahan suatu daerah terkait penyakit ini menjadi lebih ringan.
Kendati demikian, orang yang belum divaksin, memiliki komorbid, lansia, anak-anak di bawah 6 tahun perlu waspada. Prokes tetap dilaksanakan strategi Testing, Tracing, Treatmen (3T) dan vaksinasi sebagai 3 pilar strategi dalam pengendalian wabah ini harus tetap dilaksanakan.
Kalteng Bertambah 371 Kasus
Satgas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng mengeluarkan data perkembangan terbaru kasus Covid-19 di Kalteng, Rabu (16/2). Berdasarkan data yang rilis oleh Media Center Satuan Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kalteng, jumlah akumulasi data sampai dengan saat ini, pasien konfirmasi positif Covid-19 di Kalteng bertambah sebanyak 371 orang dengan total kasus mencapai 48877 orang pasien dinyatakan sembuh sebanyak 73 orang dan pasien dinyatakan meninggal dunia sebanyak 0 orang atau dengan tingkat kematian Case Fatality Rate (CFR) 3,4 persen.
Nasional Bertambah 64.718 Kasus
Melansir data Satgas Covid-19 nasional, hingga Rabu ada tambahan 64.718 kasus baru corona. Sehingga total menjadi 4.966.046 kasus positif Corona. Sementara itu, jumlah yang sembuh dari kasus Corona bertambah 25.386 orang sehingga menjadi sebanyak 4.375.234 orang.
Sedangkan jumlah orang yang meninggal akibat virus Corona di Indonesia bertambah 167 orang menjadi sebanyak 145.622 orang. Jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 445.190 kasus, bertambah 39.165 kasus dibanding sehari sebelumnya. yml/ist