Car Free Day Kota Kembali Dibuka

ISTIMEWA CAR FREE DAY- Aktivitas masyarakat pada Car Free Day (CFD) kawasan Bundaran Besar dan Jalan Yos Sudarso terlihat ramai setelah 2 tahun sempat vakum akibat pandemi Covid-19, Minggu (13/3). Tampak Tim Satgas memantau ketat disiplin prokes.

PALANGKA RAYA/TABENGAN.COM– Car Free Day (CFD) di Kota Palangka Raya kembali dibuka usai dihentikan selama 2 tahun. Terhitung sejak 22 Maret 2020, pemerintah memutuskan untuk meniadakan kegiatan olahraga dan perekonomian di kawasan Bundaran Besar setiap Minggu pagi, akibat merebaknya virus Corona.
Pada Minggu (13/3) pagi, ratusan masyarakat yang berolahraga maupun pedagang yang menjajakan dagangannya di sekitar Jalan Yos Sudarso, tampak sudah berkumpul sejak pukul 05.30 WIB. Hal ini tentu membawa angin segar bagi masyarakat. Kini spot untuk berolahraga kembali bertambah dan sektor perekonomian kembali bergairah.
Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin dalam rilisnya menyampaikan, kembali dibukanya CFD adalah salah satu upaya dalam memulihkan ekonomi yang terdampak akibat pembatasan kegiatan selama pandemi.
Namun, ditekankan Fairid, pelaksanaan CFD bukan serta merta menjadi euforia berlebih sehingga lalai akan penerapan disiplin prokes. Ada sejumlah syarat yang harus dipenuhi para pedagang pelaku UMKM maupun para pengunjung.
Para pedagang harus sudah divaksin minimal 2 kali dan wajib menaati prokes serta mengenakan masker saat CFD. Selain itu, diwajibkan pula menggunakan aplikasi PeduliLindungi saat beraktivitas di sana. Pemerintah menyediakan posko kesehatan dan gerai vaksin bagi mereka yang datang namun belum tervaksin dosis 2 ataupun booster.
Sementara itu, Ketua Harian Tim Satgas Covid-19 Kota Palangka Raya Emi Abriyani mengatakan, pihaknya akan melakukan pengawasan terhadap penerapan prokes bagi pengunjung ataupun pedagang. Hal tersebut dimaksudkan untuk menghindari terjadinya transmisi lokal.
Sejak pukul 04.30 dini hari, Tim Satgas telah standby di lokasi untuk memantau penerapan prokes, melakukan operasi yustisi di kawasan CFD serta memastikan seluruh masyarakat yang hadir memakai masker.
“Dengan dibukanya kembali CFD, akan berdampak positif terhadap perekonomian masyarakat. Kegiatan ini sejalan dengan pemulihan ekonomi nasional. Untuk itu, kita harus sama-sama mengawal agar CFD ini tidak menjadi klaster ke depannya dan bisa terus terlaksana rutin,” jelas Emi.
Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil Menengah, dan Perindustrian (Disperindagkop UKMP) Kota Palangka Raya Rawang menjelaskan, pihaknya telah melakukan pengaturan pedagang dengan menyesuaikan teknis yang telah ditetapkan bersama pihak terkait lainnya.
“Rencananya untuk pedagang non kuliner kita arahkan untuk berjualan dari ujung Jalan Yos Sudarso sampai persimpangan Jalan Yos Sudarso-MH Thamrin. Sedangkan untuk pedagang kuliner, kami arahkan untuk membuka lapak di taman depan TVRI Kalteng,” sebutnya.
Sampai saat ini, Rawang mengakui, pihaknya masih terus berupaya melakukan pendataan terhadap para pelaku pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang akan berjualan di CFD. Berdasarkan data yang tercatat, sebanyak 500 UMKM yang terdata dan diizinkan membuka lapak.
Ketua Pengurus Car Free Day Kota Palangka Raya Chandra Ardinata merasa bersyukur atas kembali dibukanya CFD yang sebelumnya ditutup selama 2 tahun.
“Ini merupakan titik balik bagi para pelaku UMKM untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. UMKM ini adalah pilar ekonomi utama bagi kita. Jujur saja, adanya pembatasan selama ini membuat banyak pedagang kita yang berteriak. Tapi karena kasus Covid-19 yang tak kunjung hilang, kami dapat memakluminya,” kata Chandra.
Dia menceritakan, selama 2 tahun sejak ditiadakannya CFD tersebut, para pedagang di sana tidak menerima pendapatan mingguan yang biasa diterima oleh mereka.
“Hari Minggu pagi kan biasanya menjadi kesempatan para pedagang panen pendapatan. Misal jualan sehari hanya meraup pendapatan Rp500 ribu, maka di CFD bisa Rp1 juta lebih. Kadang kala pendapatan 6 hari bisa jadi 1 hari di CFD,” ungkapnya.
Novri, salah satu masyarakat yang berolahraga di CFD Bundaran Besar merasa senang dengan diizinkannya oleh pemerintah untuk menggelar CFD. Selama pandemi, diakuinya sangat sulit untuk menemukan tempat olahraga yang menyenangkan seperti CFD. Karena selain berolahraga, ia juga bisa sekalian berbelanja kebutuhan rumah tangga hingga sekadar menikmati sarapan pagi, hanya dalam satu kawasan terpusat.
“Ya semoga tidak ada lagi penutupan ini dan itu. Saya sangat berharap agar kegiatan kita bisa kembali seperti dulu tanpa khawatir adanya Covid-19. Semoga juga kasus Covid-19 bisa terus ditekan dan hilang, apalagi saya dengar jika pemerintah juga segera merubah status pandemi menjadi endemi. Semoga bisa segera terwujud,” pungkasnya. rgb