RS Bhayangkara Jadi Praktik Klinis Fakultas Kedokteran UPR

ISTIMEWA KERJA SAMA - Wakapolda Brigjen Pol Ida Oetari Poernamasasi bersama pihak UPR dan Pemprov Kalteng usai penandatanganan kerja sama.

PALANGKA RAYA/TABENGAN.COM – Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Polda Kalteng menjadi salah satu tempat praktik klinis bagi mahasiswa kedokteran Universitas Palangka Raya. Penandatanganan kerjasama dilakukan di Lobi Mapolda Kalteng oleh Dekan Fakultas Kedokteran UPR, Prof Syamsul Arifin, bersama Karumkit Bhayangkara Kompol Anton Sudarto, disaksikan langsung Wakapolda Brigjen Pol Ida Oetari Poernamasasi dan Asisten III Pemprov Kalteng, dr Lies Fahimah, Selasa (15/3) pagi.
Pada kesempatan itu, turut hadir Kepala Dinkes Kalteng Suyuti Syamsul, Kepala Disdik Kalteng Saifudin, Wakil Rektor UPR Sulmin Gumiri, dan sejumlah pejabat utama Polda Kalteng. Wakapolda mengatakan, melalui kerjasama ini, Rumkit Bhayangkara akan menjadi teaching hospital untuk meningkatkan kemampuan calon dokter. Sehingga mahasiswa kedokteran bisa melaksanakan keilmuannya dalam bentuk praktek secara utuh dengan kondisi nyata di lapangan.
“Sehingga apa yang dilakukan nanti pada saat menjadi dokter langsung bisa atau ready to use,” ucap Ida. Ia pun mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah mempercayakan Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat III Palangka Raya, untuk dijadikan teaching hospital bersama dengan RSUD dr Doris Sylvanus yang memang sudah lebih awal sebagai teaching hospital.
“Tentunya ini menjadi sejarah baru lagi untuk Polda Kalteng, dimana Rumkit Bhayangkara menjadi tempat praktik klinis bagi mahasiswa kedokteran,” terangnya. Sedangkan Kadinkes Kalteng, Suyuti Syamsul, mengungkapkan untuk kebutuhan dokter umum sebenarnya memiliki rasio yang bagus. Hanya saja terkendala distribusi, karena dokter menumpuk di ibukota kabupaten, sedangkan di daerah kurang.
Hal sama juga terjadi untuk tenaga non medis, seperti tenaga kesehatan dan bidan yang jumlahnya telah mencukupi dari sisi rasio dan standar ideal. Seperti bidan, Kalteng memiliki sekitar 2.500 orang lebih. Namun ketika dipetakan banyak menumpuk di Palangka Raya dan ibukota kabupaten. “Untuk itu kita mendorong pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan tenaga kesehatan di daerah dalam hal tunjangan atau insentif, agar mereka ini semangat mengabdi di daerah,” jelasnya. fwa