Dekan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya Dr. Ir. Sosilawaty, MP datang memenuhi undangan dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Direktorat Pengendalian Kerusakan Gambut, Repulik Indonesia, berkaitan dengan kegiatan the 1st Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (EDM-CSWG) yang dilaksanakan tanggal 21-23 Maret 2022 bertempat di Hotel Tentrem Yogyakarta.
Adapun tema dari kegiatan ini adalah “Reducing Land Degradation and Enhancing Conservation, Sustainable Management, and Restoration of Terrestrial Habitats Particularly Peatlands and Mangroves, and other Unique Ecosystems.
Suatu kehormatan bagi bangsa Indonesia menjadi presiden G20 pada tahun 2022, bahkan menjadi kebanggan luar biasa bagi Indonesia, khususnya Provinsi Kalimantan Tengah, Dekan Fakultas Pertanian Universitas Palangka Raya Dr. Ir. Sosilawaty, MP berkesempatan menyampaikan materi di Kegiatan EDM-CSWG tersebut.
Secara khusus berkaitan dengan pertemuan deputi lingkungan dan kelompok kerja keberlanjutan iklim, akan mempromosikan 3 (tiga) isu prioritas, yaitu: (i) Mendukung pemulihan yang lebih berkelanjutan; (ii) Meningkatkan tindakan aksi yang berbasis darat dan laut untuk mendukung tujuan perlindungan lingkungan dan iklim; dan (iii) Meningkatkan mobilisasi sumber daya untuk mendukung tujuan dari perlindungan lingkungan dan iklim.
Latar belakang diselenggarakannya kegiatan ini adalah terdapat sebanyak 2/5 umat manusia, atau 3,2 miliar orang di seluruh dunia berada dalam ancaman degradasi lahan, kekeringan, dan penurunan kesuburan tanah. Degradasi lahan akan berkontribusi menambah angka kemiskinan dan bertambah buruknya kondisi kesehatan, mendorong kepunahan spesies, berdampak terhadap perubahan iklim dan kelangkaan air, dan dapat memicu konflik kekerasan dan memicu/memaksa migrasi penduduk.
Berdasarkan referensi yang ada, dibutuhkan ratusan tahun untuk menghasilkan 2-3 cm tanah. Namun demikian, menurut data FAO and ITPS (2015) dan IPBES (2018) sebanyak 33% lahan di bumi sudah terdegradasi dan jumlah ini dapat meningkat menjadi 90% pada tahun 2050 dengan perkiraan laju erosi pada lahan subur atau lahan penggembalaan intensif 100–1.000 kali lebih tinggi daripada laju alami (FAO dan ITPS, 2015).
Selama Kepresidenan G20 Indonesia, inisiatif yang dilakukan melalui kegiatan ini akan mendukung upaya global untuk pencapaian tujuan meminimalisir dampak kerusakan lahan melalui tindakan/pengelolaan secara berkelanjutan terlebih pada lingkungan hidup yang mempunyai ekosistem yang unik (lahan gambut dan mangrove) dengan memperkenalkan 4 (empat) pilar aksi, yaitu:
• Memberdayakan masyarakat lokal dan tokoh-tokoh masyarakat dalam isu-isu pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan;
• Melibatkan pemerintah daerah/pusat, serta lembaga swasta dalam kegiatan konservasi dan pengelolaan lingkungan berkelanjutan;
• Berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam kegiatan pengelolaan berbasis kemasyarakatan untuk mengembangkan dan memobilisasi kapasitas dan sumber daya di antara anggota G20, negara non-anggota, dan pemangku kepentingan lainnya untuk secara kolektif memberikan hasil kegiatan/penelitian terkait konservasi dan restorasi lahan;
• Menujukkan hasil kegiatan yang berwawasan lingkungan sebagai model yang dapat diimplementasikan pada daerah lain.***
Hadirnya Dekan Fakultas Pertanian Dr. Ir. Sosilawaty, MP dalam kegiatan tersebut, selain merupakan kebanggaan dan kehormataan bagi Universitas Palangka Raya, khususnya Fakultas Pertanian, karena diundang secara khusus sebagai pembicara (speaker) terkait hasil-hasil kegiatan kerja sama swakelola yang sebelumnya dipercayakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Direktorat Pengendalian Kerusakan Gambut, Repulik Indonesia yang sebelumnya telah dilakukan pada tahun 2020 dan sampai sekarang masih berlangsung dengan baik.
Studi Kasus: Desa Mandiri Peduli Gambut Tahun 2020
Salah satu kegiatan yang disampaikan Dr. Ir. Sosilawaty, MP adalah Program Desa Mandiri Peduli Gambut Tahun 2020 yang dilaksanakan pada 18 desa di 3 kabupaten (Kabupaten Kapuas, Kabupaten Pulang Pisau, dan Kabupaten Barito Selatan) Provinsi Kalimantan Tengah.
Adapun judul dari presentasi yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya Dekan Fakultas Pertanian Dr. Ir. Sosilawaty, MP dihadapan negara-negara anggota G20, adalah: “Community Engagement in Protecting Peatlands: Green Jobs Creation, Poverty Alleviation, and Nature-based Solutions (Studi Kasus: Desa Mandiri Peduli Gambut Tahun 2020)”.
Dr. Ir. Sosilawaty, MP juga berkesempatan menyampaikan keberhasilan hasil kegiatan Bina Desa Mandiri Peduli Gambut Tahun 2020, dalam hal ini berupa anyaman rotan (topi dan tas) dan madu kelulut yang dihasilkan dari kegiatan Pelatihan Keterampilan Mahasiswa (PKM) dari mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya menjadi souvenir (cinderamata) bagi para delegasi/utusan dari berbagai negara yang tergabung dalam G20.
Hal ini merupakan kesempatan yang sangat langka, dimana salah satu Dekan universitas di Indonesia menyampaikan program dan materi dihadapan orang-orang penting utusan negara-negara di dunia.
Hadir mendampingi beliau pada acara tersebut Dr. Ir. Untung Darung, MP (Sekretaris Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya) dan Fengky F. Adji, SP., MP., Ph.D (Tenaga Pengajar pada Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya). Kegiatan Bina Desa Mandiri Peduli Gambut Tahun 2020 tersebut merupakan bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu: Pendidikan/Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Dimana sebanyak 54 orang tenaga pengajar dari berbagai Jurusan/Program Studi yang ada di Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya terlibat langsung sebagai tim pendamping fasilitator desa dari kegiatan Desa Mandiri Peduli Gambut Tahun 2020.
Dari sebanyak 36 orang fasilitator dari 18 desa, sebagian besar lulusan SMA/SMK sederajat dan sebagian besar didominasi oleh laki-laki. Atas dukungan dan integritas yang tinggi dari tim pendamping Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya, maka kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan menjadi contoh kecil bagaimana dukungan dari perguruan tinggi untuk memperkuat pengetahuan masyarakat lokal tentang pengelolaan lahan gambut secara berkelanjutan, peningkatan ekonomi masyarakat, peningkatan kepedulian masyarakat untuk tidak membakar hutan dan lahan, memunculkan usaha-usaha baru (green jobs) bagi masyarakat dengan meminimalkan kerusakan lingkungan.
Mengakhiri presentasinya, Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya Dekan Fakultas Pertanian Dr. Ir. Sosilawaty, MP memberikan rumusan dan rekomendasi yang perlu dilakukan, yaitu: perguruan tinggi merupakan salah satu mitra terkait program-program oleh pemerintah/swasta, mengintegrasikan semua program-program yang telah diusulkan dalam musyawarah dan mufakat (musrembang) agar tidak terjadi tumpang tindih dan saling melengkapi, dan pengembangan dan pelaksanaan kegiatan sebaiknya berbasis pengetahuan dan kearifan lokal (local wisdoms and knowledges). Tepuk tangan yang luar biasa dari utusan Negara G20, untuk Dr. Ir. Sosilawaty, MP atas “Community Engagement in Protecting Peatlands: Green Jobs Creation, Poverty Alleviation, and Nature-based Solutions (Studi Kasus: Desa Mandiri Peduli Gambut Tahun 2020)”.
Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Direktorat Pengendalian Kerusakan Gambut, Repulik Indonesia. ***