SERUYAN.TABENGAN.COM-Agro Women PT Agro Indomas- Rim Capital (A Goodhope Company) menggelar kegiatan seminar tentang upaya perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan Jumat (24/3).
Kegiatan yang digagas oleh Agro Women bersama komite gender PT Agro Indomas dilaksanakan di SMP Tunas Agro Kabupaten Seruyan diikuti oleh sejumlah pengurus komite gender ,anggota Agro Women PT Agro Indomas, perwakilan PKK , hingga sejumlah guru dari sekolah sekolah di lingkungan perusahaan dan sekolah yang terdapat di sekitar perusahaan. Sementara narasumber yang dihadirkan dalam kegiatan tersebut yakni Ketua LSM Lentera Kartini Kotim Forisni Aprilista.
Dalam sambutannya perwakilan manajemen, AGM PT Agro Indomas Rim Capital, H Ilhar Swasono mengatakan jika pihaknya sangat mendukung penuh kegiatan seminar tersebut, apalagi yang mengangkat tema upaya pencegahan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
“Tentunya materi seperti ini diharapkan akan memberikan dampak yang positif pada peningkatan kinerja karyawan, kesejahteraan karyawan dan juga warga desa sekitar,” ujarnya
Kedepan, lanjut Ilhar manajemen terus akan memberikan dukungan lebih jika kegiatan seperti ini akan kembali dilaksanakan.
Sementara itu Ketua Agro Women PT Agro Indomas Yayang Lelona Yupanka menyampaikan jika kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan edukasi kepada anggota agro women, para guru maupun warga sekitar terkait upaya-upaya dalam perlindungan perempuan dan anak dari tindak kekerasan. Apalagi ia menilai sejauh ini kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak sering terjadi .
“Sehingga dalam seminar ini kita sambil sharing dengan LSM Lentera Kartini yang memang merupakan bidangnya mengurusi hal tersebut tentang kasus dan upaya pencegahan yang dapat kita lakukan,” terangnya.
Disamping itu Ketua LSM Lentera Kartini Forisni Aprilista ketika paparan menyampaikan jika kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak cukup banyak terjadi di daerah Kalimantan Tengah. Ia juga berpesan agar warga tidak perlu takut melaporkan kepada pihak yang berwenang jika melihat atau mengalami sendiri adanya tindak kekerasan. Pihaknya pun menurut Forisni membuka diri jika ada warga yang ingin mengadukan kasus yang berkaitan tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak.