Dr. Ir. Sosilawaty Promosikan Keberhasilan Faperta UPR di G20

FOTO BERSAMA- Mengakhiri kegiatan Konferensi, delegasi G20 mengunjungi Candi Borobudur

*EDM-CSWG TANGGAL 21 – 23 MARET 2022 DI YOGYAKARTA
YOGYAKARTA/TABENGAN.COM-Sebuah kebanggaan dan kehormataan bagi Universitas Palangka Raya, khususnya Fakultas Pertanian, ketika Dekan Fakultas Pertanian (Dr. Ir. Sosilawaty, MP) diundang secara khusus sebagai pembicara (speaker) terkait hasil-hasil kegiatan kerja sama swakelola yang sebelumnya dipercayakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Direktorat Pengendalian Kerusakan Gambut, Repulik Indonesia, yang sebelumnya telah dilakukan pada tahun 2020 dan sampai sekarang masih berlangsung dengan baik.

SOUVENIR- Tas rotan dan madu kelulut untuk delegasi G20

Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya juga hadir dan menyambut kehadiran delegasi negara-negara anggota G20 dalam pembukaan Planery G20 Environment Deputies Meeting and Climate Sustainability Working Group (1st EDM-CSWG) di Yogyakarta pada Selasa, (22/3/2022) lalu itu.
Salah satu kegiatan tersebut adalah Program Desa Mandiri Peduli Gambut Tahun 2020 yang dilaksanakan pada 18 desa di 3 kabupaten (Kabupaten Kapuas, Kabupaten Pulang Pisau, dan Kabupaten Barito Selatan) Provinsi Kalimantan Tengah. Adapun judul dari presentasi yang disampaikan oleh Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya dihadapan negara-negara anggota G20, adalah: “Community Engagement in Protecting Peatlands: Green Jobs Creation, Poverty Alleviation, and Nature-based Solutions (Studi Kasus: Desa Mandiri Peduli Gambut Tahun 2020)”.

Dr. Sosilawaty, Dr. Untung Darung, dan Fengky F. Adji, Ph.D bersama menyiapkan souvenir tas rotan dan madu kelulut untuk delegasi G20.

Pada kesempatan ini juga hasil kegiatan Bina Desa Mandiri Peduli Gambut Tahun 2020, dalam hal ini berupa anyaman rotan (topi dan tas) dan madu kelulut yang dihasilkan dari kegiatan Pelatihan Keterampilan Mahasiswa (PKM) dari mahasiswa Jurusan Kehutanan, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya menjadi souvenir (cinderamata) bagi para delegasi/utusan dari berbagai negara yang tergabung dalam G20.
Hadir mendampingi beliau pada acara tersebut Dr. Ir. Untung Darung, MP (Sekretaris Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya) dan Fengky F. Adji, SP., MP., Ph.D (Tenaga Pengajar pada Jurusan Budidaya Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya). Kegiatan Bina Desa Mandiri Peduli Gambut Tahun 2020 tersebut merupakan bagian dari Tridharma Perguruan Tinggi, yaitu: Pendidikan/Pengajaran, Penelitian, dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
Dimana sebanyak 54 orang tenaga pengajar dari berbagai Jurusan/Program Studi yang ada di Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya terlibat langsung sebagai tim pendamping fasilitator desa dari kegiatan Desa Mandiri Peduli Gambut Tahun 2020. Dari sebanyak 36 orang fasilitator dari 18 desa, sebagian besar lulusan SMA/SMK sederajat dan sebagian besar didominasi oleh laki-laki.
Atas dukungan dan integritas yang tinggi dari tim pendamping Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya, maka kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan menjadi contoh kecil bagaimana dukungan dari perguruan tinggi untuk memperkuat pengetahuan masyarakat lokal tentang pengelolaan lahan gambut secara berkelanjutan, peningkatan ekonomi masyarakat, peningkatan kepedulian masyarakat untuk tidak membakar hutan dan lahan, memunculkan usaha-usaha baru (green jobs) bagi masyarakat dengan meminimalkan kerusakan lingkungan.

Dekan Fakultas Pertanian Dr. Ir. Sosilawaty, MP

Mengakhiri presentasinya, Dekan Fakultas Pertanian, Universitas Palangka Raya Dr. Ir. Sosilawaty, MP, memberikan rumusan dan rekomendasi yang perlu dilakukan, yaitu: perguruan tinggi merupakan salah satu mitra terkait program-program oleh pemerintah/swasta, mengintegrasikan semua program-program yang telah diusulkan dalam musyawarah dan mufakat (Musrembang) agar tidak terjadi tumpang tindih dan saling melengkapi, dan pengembangan dan pelaksanaan kegiatan sebaiknya berbasis pengetahuan dan kearifan lokal (local wisdoms and knowledges). Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktorat Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Direktorat Pengendalian Kerusakan Gambut, Repulik Indonesia.***