PALANGKA RAYA/tabengan.com – Acara Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) Provinsi Kalteng yang dihadiri para pejabat kementerian, Kamis (5/4), dimanfaatkan Gubernur Sugianto Sabran untuk mengritik pemerintah pusat. Antara lain soal Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Kalteng yang belum beres juga.
Saat membuka Musrenbang, Sugianto mengungkapkan, banyak calon investor ke Kalteng yang akhirnya hengkang karena ketidakjelasan kepastian kawasan. Salah satunya adalah pengusaha dari China bekerja sama dengan pengusaha nasional yang berencana membangun pabrik baja di daerah Sabuai, Kabupaten Kotawaringin Barat dengan nilai investasi Rp4-6 triliun.
Namun, karena lama menunggu kepastian kawasan investor tersebut memutuskan mengalihkan pabriknya dari Kalteng ke Afrika. “Mereka menunggu 6 bulan. Para pengusaha ini tidak mau menunggu lama. Akhirnya hilang (peluang investasi) gara-gara tata ruang kita tidak tegas,” kata dia.
Selain itu, ujar Sugianto, ada investor yang ingin membangun hilirisasi bauksit dan semuanya akan dibangun di Kalteng, yaitu di daerah Kabupaten Kotawaringin Timur. Mereka memerlukan sekitar 2.000 Ha untuk kawasan khusus.
“Ini juga yang terjadi, orang hengkan juga, tidak mampu di Indonesia berinvestasi,” ujarnya.
Lebih lanjut dia menyebutkan bahwa saat ini pemerintah terus berupaya untuk membangun sektor infrastruktur dan hal tersebut dinilai sudah benar. Namun kalau birokrasi seperti birokrasi pelepasan kawasan hutan, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) perlu 1-2 tahun, tidak ada yang mau berinvestasi di Indonesia. dkw