Land Cruiser Terbalik, 3 Tewas

ISTIMEWA EVAKUASI- Proses evakuasi para korban kecelakaan tunggal di Dusun Parigi, Desa Kalahien, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barsel, Kamis (13/10). KENANGAN- Almarhum dr Solihin sangat akrab dengan keluarga Bupati Seruyan semasa hidupnya.  

BUNTOK/TABENGAN.CO.ID   Mobil Toyota Land Cruiser KH 1470 FD mengalami kecelakaan tunggal tercebur ke parit dengan kondisi terbalik di jalur Palangka Raya-Buntok, tepatnya di Dusun Parigi, Desa Kalahien, Kecamatan Dusun Selatan, Kabupaten Barito Selatan, Kamis (13/10).

Akibat kejadian itu, 3 dari 4 orang penumpang Land Cruiser yang berasal dari Kuala Pembuang, Kabupaten Seruyan bertujuan ke Kalimantan Timur (Kaltim) meninggal dunia.

Tiga korban tewas adalah Hendri Halim (44), dr Solihin yang merupakan Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kuala Pembuang dan Nofa Andi Elianto (31). Sementara  sopir yang bernama Tjoaa Rofian (40) hanya mengalami luka-luka.

Kapolres Barsel AKBP Yusfandi Usman SIK melalui Wakapolres Kompol Asdini Pratama Putra SIK menjelaskan, peristiwa nahas ini diduga terjadi sekitar pukul 06.30 WIB.

Berdasarkan hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) oleh Unit Laka Lantas Satlantas Polres Barsel, diduga penyebab kecelakaan adalah dikarenakan kondisi jalan sempit dan licin serta dalam keadaan basah.

Pada saat mobil itu dari arah Palangka Raya dan menikung ke sebelah kiri, selanjutnya tidak lama kemudian di depannya ada tikungan berbelok ke kanan.

Jadi kesimpulan sementara, penyebab adanya los kontrol atau hilang kendali dari pengemudi, sehingga menyebabkan kendaraan tersebut tergelincir ke arah bahu jalan yang kondisi struktur jalannya itu tanah. Kemudian kendaraan itu oleng dan terbalik masuk ke parit.

Asdini menambahkan, polisi dibantu oleh masyarakat kemudian melakukan evakuasi di TKP dan membawa keempat korban menuju RSUD Jaraga Sasameh (RSJS) Buntok, guna melakukan visum jenazah dan perawatan terhadap korban luka-luka.

Terpisah Direktur RSJS Buntok dr Norman Wahyu mengatakan, pihaknya menerima 4 orang korban lakalantas tersebut sekitar pukul 08.30 sampai pukul 09.30 WIB. Tiga di antaranya sudah dalam keadaan meninggal dunia dan 1 orang mengalami luka ringan, dan masih dalam perawatan pihak medis.

“Sekitar pukul 08.30 sampai 09.30 WIB kita terima di ruang Kamboja, ruang kamar mayat, kemudian dilakukanlah visum luar, yang jelas dari 4 korban itu 3 meninggal dunia dan yang satunya sedang dirawat di RS,” tuturnya.

Wahyu sapaan akrabnya menjelaskan, untuk penyebab meninggalnya korban sendiri, berdasarkan hasil visum korban atas nama dr Solihin ditemukan luka robek pada bagian kepala belakang.

Kemudian tanda-tanda patah tulang dan lain-lainnya tidak ada, tanda-tanda kekerasan juga tidak ada, kemudian ada keluar air dari hidung dan mulut.

Sedangkan untuk korban kedua dan ketiga itu tidak ada luka robek, tidak ada (bekas) benturan, tidak ada tanda-tanda kekerasan, hanya ditemukan keluarnya air dari mulut dan hidung.

Sementara  waktu kematian sendiri, diduga  bahwa ketiga korban sudah meninggal setidaknya kurang dari 3 jam sebelum jenazah dibawa ke RSJS Buntok.

Sosok yang Ramah 

Meninggalnya Direktur RSUD Kuala Pembuang dr Solihin akibat kecelakaan di Jalan Lintas Kalimantan menuju Kota Buntok, membawa duka mendalam bagi segenap unsur di Kabupaten Seruyan. Tidak terkecuali Bupati Seruyan Yulhaidir, juga mengaku sangat kehilangan dan terpukul ketika mendengar kabar tersebut hingga sempat menangis.

“Saya kaget tentunya dan sangat terpukul dengan kabar tersebut, sebab baru saja kemarin bertemu dan hari ini mendapatkan kabar duka,” ujarnya, Kamis (13/10).

Bupati mengatakan, dokter Solihin dikenal sebagai sosok yang sangat ramah dan bersahabat kepada semua kalangan serta tidak segan memberikan pengobatan gratis kepada masyarakat.

“Beliau itu baik sekali orangnya. Sangat perhatian, bahkan kadang bila ada teman yang sakit, beliau langsung yang turun menangani. Bahkan tidak jarang beliau menggratiskan pengobatan untuk masyarakat,” ujar Yulhaidir.

Orang nomor satu di Bumi Gawi Hatantiring ini juga menerangkan, dokter Solihin yang juga merupakan orang dekatnya tersebut, sudah seperti sosok saudara dan sangat dekat dengan keluarganya.

“Saya itu sangat salut dengan beliau, dengan bawahan saya dengar jarang sekali marah, bahkan diperlakukan seperti teman sering diajak memancing juga, karena memang beliau hobi memancing ikan,” terangnya.

Bupati Seruyan mengucapkan belasungkawa kepada seluruh korban kecelakaan dan berharap keluarga para korban diberikan ketabahan dan kekuatan serta para korban diberikan ketenangan dan diterima amal ibadahnya.

Rencananya Bupati Seruyan akan secara langsung menerima kedatangan jenazah para korban di Seruyan. c-vik/c-lis/c-dan