Wakil Ketua I DPRD Kotawaringin Timur Rudianur
SAMPIT/TABENGAN.CO.ID-Wakil Ketua I DPRD Kotawaringin Timur Rudianur meminta kepada Pemerintah Daerah melalui Dinas Pertanian setempat untuk dapat menginventarisir lahan pertanian yang mengalami gagal panen.
Menurut Rudianur, ada beberapa lokasi lahan pertanian yang mengalami gagal panen karena terendam banjir di sejumlah Kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur.
“Dinas Pertanian harus menginventarisir di mana-mana saja wilayah lahan pertanian yang terendam banjir. Hal ini berkaitan dengan perhatian dan bantuan dari pemerintah terhadap para petani yang mengalami gagal panen,” ujarnya, Sabtu ( 29 /10 /2022).
Dilanjutkan politisi asal Partai Golkar ini, Pemerintah Daerah harus memperhatikan kondisi para petani tersebut setelah banjir tidak lagi merendam lokasi lahan pertanian. Di antaranya, yakni dengan memberikan bantuan berupa bibit tanaman atau pupuk untuk para kelompok tani dapat kembali bekerja untuk menggantikan tanaman yang sebelumnya rusak karena terendam banjir.
Selain itu, dirinya juga memprediksi kerugian yang dicapai oleh para kelompok tani karena tanamannya gagal panen atau karena terendam banjir tentunya nilainya tidak sedikit.
“Saya kurang tahu persis berapa kerugian yang dialami oleh para petani, namun saya yakin kerugian yang dialami mereka pun sangat banyak karena luasan lahan yang terendam cukup luas. Termasuk juga tenaga dan waktu,” tuturnya.
Sementara itu Dinas Pertanian Kabupaten Kotawaringin Timur menemukan beberapa lahan pertanian holtikultura yang mengalami gagal panen.
Kepala Dinas Pertanian Kotawaringin Timur Sepnita mengatakan, lahan horikultura yang mengalami gagal panen dikarenakan terendam banjir.
“Lahan yang terendam ini berada di wilayah lahan holtikultura langganan banjir seperti di Kecamatan Mentaya Hilir Utara dan Mentawa Baru Ketapang,” ujarnya belum lama ini.
Padahal kondisi tanaman yang gagal panen tersebut, menurutnya sudah mulai berkembang cukup tinggi. Namun dikarenakan kondisi lahan lama direndam banjir membuat tanaman menjadi rusak.
“Rata-rata yang gagal panen ini merupakan tanaman jagung. Padahal sudah mulai tinggi tapi ya karena terendam pastinya rusak,” ucapnya.
Untuk itu, dalam waktu dekat dirinya berencana akan melakukan identifikasi terhadap lokasi mana saja yang lahan hortikultura nya mengalami gagal panen karena terendam air banjir. Sehingga di tahun 2023 mendatang pihaknya dapat memberikan bantuan kepada para petani hortikultura yang di tahun ini mengalami gagal panen.
Untuk saat ini pihaknya belum dapat memberikan bantuan, namun pihaknya sudah memberikan bantuan kepada para petani hortikultura yang mengalami gagal panen karena banjir pada sekitar awal tahun ini.
“Bantuan yang kita berikan berupa bantuan bibit tanaman hortikultura. Dimana bantuan yang kita berikan disesuaikan dengan dana yang ada,” terangnya. (C-May)