PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID– Kasus konfirmasi positif virus Corona di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) perlahan terus mengalami peningkatan. Berdasarkan hasil perhitungan dari ahli epidemiologi, setiap minggu terjadi peningkatan kasus.
Ketua Perhimpunan Ahli Epidemiologi Indonesia (PAEI) Kalimantan Tengah Rini Fortina SKM MKes menyampaikan, peningkatan kasus dari minggu lalu ke minggu ini sekitar 40 persen. Dalam periode 4 minggu terakhir selalu mengalami kenaikan kasus dan ini merupakan indikasi dari kecepatan penyebaran penyakit.
“Hanya saja untuk Kalteng kepastian varian XBB belum ada diagnosa pasti karena harus melewati uji laboratorium genomik. Sehingga kami belum ada data kalau naiknya kasus Covid di Kalteng apakah karena varian baru XBB atau bukan,” kata Rini, Kamis (10/11).
Sementara itu, dari informasi yang didapat Rini bahwa WHO menyatakan masih kurang jelas terkait dengan varian XBB yang bisa menghindari tes antigen. Kecepatan penularannya juga lebih cepat dibandingkan dengan varian sebelumnya. Namun, itu baru penilaian awal karena hasil perhitungan selama 2 minggu dan akan dibandingkan dengan minggu ini seberapa cepat penularannya.
Langkah yang masih aman sampai saat ini untuk mencegah penularan kembali menerapkan protokol kesehatan (prokes) dan vaksin booster. Dari data yang ada capaian vaksinasi di Kalteng terus meningkat. Untuk yang sudah divaksin sampai booster tidak sampai parah, untuk yang tidak lengkap kemungkinan dapat meningkatkan perawatan di rumah sakit.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kalteng dr Riza Syahputra menambahkan, ada peningkatan kasus Covid-19 di Kalteng pada minggu ke-45 tahun 2022. Terjadi penambahan 52 kasus baru dalam seminggu, kalau dirata-ratakan 7-8 kasus baru per hari.
“Berdasarkan data yang kami terima terjadi peningkatan kasus 40,4 persen dari minggu lalu Kota Palangka Raya dengan penambahan kasus baru terbanyak,” kata Riza.
Kepala Laboratorium Mikrobiologi Klinik Biomekuler Covid-19 RSUD Kota Palangka Raya dr Mayawati E.S Mewo mengatakan, belum ada kasus positif karena varian XBB di Kalteng. Pihaknya sudah mengirimkan sampel dan hasilnya baru bisa diketahui 2 minggu kemudian.
“Kami kirimkan sampel 3 hari ini terkait varian yang baru. Kami kirim sampel untuk whole genome sequencing tidak berdasarkan varian apa. Kami rutin saja kirim satu bulan sekali,” imbuh Maya. yml