PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID– Perayaan ibadah Natal Umum perdana di Gereja Yudea GKE Panarung, Jalan Strawberry, Palangka Raya, pada Sabtu (24/12), berlangsung meriah, khidmat dan penuh sukacita dengan kidung-kidung pujian. Ratusan jemaat hadir memenuhi gereja yang baru saja selesai pembangunannya.
Ibadah Natal ini merupakan yang perdana sejak dibangunnya Gereja Yudea sebagai salah satu gereja yang melayani jemaat dari lingkungan pelayanan III dan IV GKE Panarung.
Ketua Satgas Natal Gereja Yudea, Christopheros mengatakan, meriahnya kehadiran para jemaat dalam momen Natal kali ini adalah wujud dari kesukacitaan dan kerinduan warga jemaat, khususnya dari lingkungan pelayanan III dan IV menyambut telah difungsikannya Gereja Yudea menjadi rumah ibadah di wilayahnya.
“Ini adalah perayaan dan ibadah Natal di Gereja Yudea untuk pertama kalinya kami laksanakan, guna mewujudkan kerinduan kami akan kasih serta penyertaan Yesus Kristus. Pesan kami kepada warga jemaat, sukacita Natal ini mari kita sambut dengan bahagia, sesuai dengan Sub Tema Natal kita bahwa sukacita Natal harus diwujudkan secara misioner dan taat serta harmonis,” ujar Christopheros.
Demikan pula dikatakan oleh Warda Rocky M Dahan, Sekretaris Satgas Natal Gereja Yudea, perayaan ibadah Natal Umum tersebut akan menjadi momen bersejarah baik bagi jemaat maupun para pihak pelayanan gereja tersebut, karena bisa menggunakan gereja yang meskipun belum 100 persen selesai namun dapat menjadi wadah berhimpun bagi jemaat Allah dalam merayakan sukacita Natal.
“Jujur sangat luar biasa. Meskipun acara terlaksana dengan sederhana dan gereja kami belum sepenuhnya selesai dibangun, tetapi antusiasme jemaat yang hadir sangat tinggi. Gereja penuh dengan ibu-ibu, bapak-bapak, remaja putra dan putri, anak sekolah hari minggu hingga lansia yang ingin merayakan Natal dalam kebersamaan,” ungkap Warda.
Hadir sebagai pendeta pelayanan, Pdt Melisa STh memberikan khotbah Natal sesuai dengan tema Natal Nasional kali ini, yang diambil dari Matius 2:12 yang berbunyi ‘Pulanglah Mereka ke Negerinya Melalui Jalan Lain’.
Dalam pesan Natalnya, Pdt Melisa menyampaikan mengenai cerita orang Majus dimana sering kita dengar dalam setiap literatur diberikan penjelasan mengenai tiga jenis persembahan saat kelahiran Yesus Kristus. Selain itu dikatakannya, dalam ayat tersebut tentu menyisakan tanda tanya, mengapa orang Majus harus pulang melalui rute lain, apakah hambatan yang begitu besar mengharuskan mereka melewati rute lain.
“Di sinilah justru kita bisa belajar makna istimewa Natal, tindakan Allah menghadirkan keselamatan melalui kelahiran seorang bayi mungil. Bukan dengan mempertontonkan kehebatan, bukan dengan jalan kekerasan karena kekuatan atau kekuasaan-Nya, tapi dengan kasih-Nya yang begitu besarlah Tuhan selamatkan kita,” katanya. rgb