11 ADEGAN REKONSTRUKSI-Jaksa: Pembunuhan Pedagang Ikan Cupang Bukan Berencana

TABENGAN/FERRY WAHYUDI BUKAN BERENCANA- Tersangka Ahyani alias Yakni memeragakan adegan menusuk korban Mansyah.

PALANGKA RAYA/TABENGAN– Sebelas adegan mewarnai rekonstruksi pembunuhan Mansyah (30) pedagang ikan cupang yang dilakukan oleh tersangka Ahyani (36) di Mapolresta Palangka Raya, Kamis (9/2) siang.

Adegan diawali dengan terjadinya perselisihan saat korban dan tersangka tengah menikmati hiburan malam di lokasi pameran Jalan Temanggung Tilung.

Tersangka yang tidak terima karena ditegur oleh korban kemudian pulang terlebih dulu dan menunggu di Jalan Seth Adji. Setibanya korban dan temannya datang, tersangka lalu menanyakan kembali maksud korban menegurnya ketika di lokasi pemeran.

Adegan kemudian dilanjutkan dengan tersangka mengambil senjata tajam dari boks dagangan Jasuke (Jagung Susu Keju) yang berada di belakang sepeda motornya.

Tersangka kemudian menusuk korban di bagian dada yang membuatnya tersungkur. Aksi selanjutnya, tindakan tersangka dihalau oleh saksi Muhammad Hamdi (20) yang memegang sajam tersebut.

Tersangka yang mendapat perlawanan kemudian menarik Sajam dari tangan saksi dan menyabetkannya ke bagian paha. Aksi kejar-kejaran pun terjadi antara tersangka dan Muhammad Hamdi.

Karena tidak dapat mengejar Muhammad Hamdi, tersangka lalu kembali ke korban Mansyah yang tersungkur dan kembali melakukan penusukan bertubi-tubi lalu melarikan diri.

Kasi Pidum Kejari Palangka Raya I Wayan Gedin Arianata mengatakan, penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia terjadi secara spontan setelah adanya perselisihan di lokasi pameran.

“Hasil penyelidikan memang tidak ada unsur perencanaan. Semuanya spontanitas karena ada perselisihan. Dari BAP juga menerangkan jika tersangka tidak terima karena ditegur oleh korban,” katanya.

Sementara Imah, istri korban meminta kepada kepolisian dan kejaksaan untuk tidak mengurangi hukuman dari tersangka.

“Dihukum seberat-beratnya. Mudahan hukumannya tidak dikurangi,” ucapnya sambil menahan tangis. fwa