PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Hujan deras disertai angin kencang dan petir berdampak pada hasil pertanian warga, khususnya petani sayur di wilayah Palangka Raya. Dalam pantauan di beberapa lapak sayur yang ada, penjual mengatakan beberapa hari ini sangat sulit mendapatkan sayur jenis bayam dan kangkung dari para penyuplai maupun petani.
Akibatnya mengganggu ketersediaan dan perubahan harga sayuran. Seperti di lapak Tama disebutkan, bahwa harga kangkung seikat dibandrol Rp4.000, bayam seikat dihargai Rp8.000 dan kacang panjang Rp13.000 per ikat.
“Tadi dari pasar sudah Rp8 ribu harga bayamnya, kalau kangkung susah. Itupun kurang bagus,” ungkap Indu Tama di lapak sayur sekitar Kompleks Bukit Hindu.
Terpisah, Duta Petani Milenial Kalteng, Asep Eka DS membenarkan terjadinya gagal panen petani sayur daun. Disebutkan Asep, bahwa memang benar untuk komoditas sayur daun seperti bayam, pakcoy, sawi dan lain-lain mengalami harga yang cukup melambung.
“Kita dengar di tingkat petani, sawi bisa mencapai Rp12.000 seikat, paling murah Rp10.000,” ujarnya.
Asep menjelaskan, bahwa hal ini terjadi karena curah hujan yang tinggi dan ekstrem. Sedangkan di Palangka Raya daerah penghasil sayur-sayuran daun adalah daerah Kalampangan. Sedangkan di Kalampangan sendiri oleh karena curah hujan beberapa hari ini cukup intens, sehingga mengalami banjir. Selanjutnya seperti diketahui stok barang sayuran daun tidak ada.
“Ada memang beberapa hal yang harus dilakukan jika itu kewenangan pemerintah, dalam hal ini Dinas Pertanian. Pertama berdayakan kembali fungsi dari Kelompok Wanita Tani (KWT) yang ada di Palangka Raya. Biasanya KWT ini memanfaatkan pekarangan rumah untuk lahan pertanian. Jika itu terhimpun di Palangka Raya, insyaallah kebutuhan sayur daun bisa tercover. Yang kedua alternatifnya, mendukung petani yang bergerak di bidang hidroponik, sehingga bisa membantu kekosongan sayur mayur yang ada,” tukasnya.
Sementara itu, Kabid Perdagangan Hadriansyah menyampaikan data hasil survei UPT Pasar Kahayan ditemukan bahwa yang mengalami kenaikan harga hanya cabai rawit yang per (15/2) di posisi Rp60.000/kg menjadi Rp65.000/kg (16/2). Sedangkan komoditas yang lainnya tidak ada perubahan harga. dsn