Wakapolda Kalteng Puji Pelestariaan Adat di Mura

TABENGAN/ISTIMEWA SALAM – Bupati Mura Perdie M Yoseph bersalaman dengan Wakapolda Kalteng Brigjen Agung Budijono pada saat penyambutan rombongan Wakapolda, di Puruk Cahu, Rabu (1/2)

PURUK CAHU/TABENGAN.CO.ID  Semarak penyambutan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Murung Raya (Mura) saat kunjungan kerja (kunker) Wakil Kepala Kepolisaian Daerah (Wakapolda) Kalimantan Tengah (Kalteng) Brigadir Jenderal Polisi (Brigjen) Agung Budijono beserta jajaran saat ke Bumi Tira Tangka Balang mendapatkan apresiasi.

Tarian adat daerah dan berbagai ritual yang merupakan khasanah adat Dayak yang harus dilalui oleh tamu saat berkunjung ke Mura membuat Wakapolda Kalteng terkesan akan kearifan lokal yang masih lestari di kabupaten paling utara dari Kalteng ini.

Potong pantan dan tampung tawar yang memiliki makna filosofis, anding minuman khas Dayak Siang yang terbuat dari fermentai beras dicampur dengan ramuan rahasia, dan menginjak telur ayam kampung merupakan khasanah budaya yang menurut Wakapolda mulai jarang ditemuinya di daerah lain.

“Penyambutan ini sangat memberikan kesan mendalam bagi saya beserta jajaran tentu ini sangat kami apresiasi kami menilai bahwa Pemerintah dan masyarakat Mura sangat menghormati tamu,” ungkap Wakapolda Kalteng, Rabu (1/2) siang.

Menanggapi hal itu, Bupati Mura Perdie M Yoseph menyebut, penyambutan bernuansa keraifan lokal merupakan suatu tradisi bagi orang Dayak terutama di Mura, perihal dalam penyambutan tamu kehormatan baik pejabat maupun personal yang baru untuk pertama kali datang ke daerah yang dijuluki Tana Malai Tolung Lingu ini.

“Tradisi itu tadi merupakan ciri khas upacara adat penyambutan yang lazim dilakukan secara turun temurun oleh suku Dayak dengan mengadakan yang namanya potong pantan dan juga tampung tawar serta menginjak telur,” ujar Perdie. c-sjs