+Kita Sudah Imbau Jangan Ambil Sawit di Lahan, Namun Tidak Dihiraukan
KUALA PEMBUANG/TABENGAN.CO.ID-Peristiwa kerusuhan yang melibatkan masyarakat dan aparat di PT Bumi Jaya Alam Permai (BJAP), Kecamatan Seruyan Tengah, Kabupaten Seruyan pada Kamis, 7 Juli 2023, lalu yang dilatarbelakangi oleh permasalahan tuntutan plasma, hingga kini menjadi perhatian serius dari semua pihak.
Kapolres Seruyan AKBP Ampi Mesias Von Bulow mengatakan, dalam waktu dekat ini pihaknya bersama dengan Pemerintah Daerah Seruyan, DPRD Seruyan dan Dandim 1015 Sampit akan segera melakukan mediasi kepada masyarakat dan pihak perusahaan.
Dikatakannya, mediasi tersebut akan digelar pada Sabtu, 8 Juli 2023 yang berlokasi di Kantor Sekretariat Daerah Seruyan dan akan melibatkan perwakilan masyarakat dan perwakilan perusahaan.
“Besok (hari ini) Pemda akan memfasilitasi masyarakat dan perusahaan untuk mediasi, untuk bersama musyawarah mencari solusi,” katanya, Jumat (7/7).
Ia menjelaskan, dalam mediasi tersebut akan dibahas pangkal permasalahan dan masalah tuntutan masyarakat kepada pihak perusahaan mengenai realisasi plasma 20 persen.
“Semoga nanti saat semua pihak duduk bersama, bisa mendapatkan solusi untuk semua permasalahan ini,” harapnya.
Kapolres juga menjelaskan mengenai awal kejadian bentrok antara masyarakat dan aparat. Pada saat itu pihak Polres Seruyan dan gabungan dari Polda Kalteng melakukan pengamanan, untuk mencegah pengambilan buah sawit oleh masyarakat di lahan perusahaan.
“Pada intinya sebelumnya kita sudah beberapa kali mengimbau kepada masyarakat, agar tidak melakukan pengambilan sawit di lahan tersebut,” ungkapnya.
Namun pihak masyarakat tidak mengindahkan imbauan tersebut, dengan alasan masyarakat masih memiliki hak atas lahan tersebut, sehingga pihak masyarakat tetap melakukan pengambilan.
“Tapi masyarakat tetap melakukan pengambilan karena masyarakat mengatakan masih memiliki hak di lahan tersebut, sehingga terjadilah peristiwa tersebut,” jelasnya.
Ia berharap, permasalahan ini segera selesai dan kejadian seperti ini tidak terulang kembali.
Warga Diminta Bersabar
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Seruyan Zuli Eko Prasetyo meminta agar semua pihak bisa meredam emosi dan saling bersabar dalam menyikapi permasalahan ini.
“Tentunya kita meminta agar semua pihak bisa bersabar dan meredam segala emosi agar situasi lebih kondusif,” katanya, Jumat(7/7).
Menurutnya, untuk menyelesaikan masalah ini pihak Pemerintah Daerah sebagai pemangku kebijakan harus segera mengadakan mediasi dan musyawarah yang melibatkan semua pihak, baik masyarakat maupun perusahaan.
“Kami juga mendesak agar segera dilakukan mediasi untuk mencari solusi yang terbaik, perwakilan kedua belah pihak harus segera dipertemukan untuk menemukan jalan keluarnya, Pemerintah Daerah menjadi penengahnya,” ujarnya.
Dikatakan dia, pihak legislatif juga telah memberikan instruksi kepada anggota DPRD yang di daerah tersebut, untuk menjadi penengah dan meredam situasi agar tidak memanas.
“Harapan kami agar semua pihak untuk meredam semua dan jangan sampai terjadi konflik yang lebih besar,” ungkapnya.
Rencananya, Ketua DPRD Seruyan juga akan langsung turun ke lapangan untuk melihat kondisi dan situasi secara langsung dan menemui beberapa tokoh yang ada di Kecamatan Seruyan Tengah.
“Informasinya jalan ditutup, tapi kita akan tetap ke sana, minimal bisa bertemu dengan tokoh-tokoh disana untuk mengajak agar bisa bersama meredam situasi,” jelasnya. c-vik