PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Dampak kebakaran lahan dan hutan (karhutla) di Kalimantan Tengah kian parah. Bahkan, Kota Palangka Raya sebagai ibu kota provinsi menempati peringkat nomor 1 kota terburuk secara real time alias paling berpolusi di Indonesia, Kamis (28/9).
Lebih mengerikan lagi, seperti dilansir laman https://www.aqi.in/id/real-time-most-polluted-city-ranking, Palangka Raya merupakan kota paling berpolusi nomor 2 di dunia.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya terus berjuang menangani karhutla yang terjadi hingga saat ini. Namun, perjuangan terkendala karena pasokan sumber air yang jauh dari titik lokasi api.
“Titik api di wilayah Kota Palangka Raya bisa ditangani Satgas Karhutla, namun kami terkendala di lapangan dengan sumur bor yang jauh dari titik lokasi api,” kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Palangka Raya Alman P Pakpahan, kepada Tabengan via WhatsApp, Kamis.
Menurut Alman, titik lokasi api berada di tengah hutan, jauh dari permukiman yang memiliki sumber air. Jauhnya titik api kebakaran bisa mencapai 1-3 km, sehingga petugas harus menyambungkan selang pemadam kebakaran dulu.
Selain itu, Alman juga mengakui pihaknya kekurangan personel di lapangan. Dia berharap ada penambahan personel agar penanganan karhutla dapat berjalan dengan optimal.
Data dari BPBD Kota Palangka Raya, sepanjang 2023 ini telah terjadi 414 kali karhutla hingga Rabu (27/9). Karhutla membakar 274,45 hektare dengan luasan lahan terbakar terbanyak berada di daerah Jekan Raya, disusul Saebangau, Pahandut dan Bukit Batu.
Alman menyebutkan, ada 20 titik api pada Rabu kemarin, yakni di Jalan Tjilik Riwut km 14, Jalan Tabat Kalsa, Jalan Talawang Raya, Jalan Pramuka, Jalan DA Tawa, Jalan Bersama Kameloh, Jalan Norkim, Jalan Tamuei, Jalan Pemandu Raya, Jalan Belida, Jalan GS Rubay, Jalan Tjilik Riwut km 14,5, Jalan Sinar Kahayan, Jalan Karanggan, Jalan Danau Sari, Jalan Barikin Raya, dan Jalan Marata Awat.
“Totalnya 20 titik, di satu jalan bisa ada 3 titik api. Pemadaman dilakukan oleh tim gabungan secara tuntas dan sebagian masih menyisakan asap,” ujarnya.
Alman pun mengimbau agar masyarakat kini mulai kembali menggunakan masker, mengingat kabur asap mulai parah di Kota Palangka Raya sebagai dampak karhutla. Kepada pemilik lahan, ia meminta agar selalu mengawasi lahannya masing-masing. Berhenti membakar lahan dengan embel-embel membersihkan lahan.
“Dari hasil pemantauan kami kabut asap yang terjadi juga sebagian hasil sumbangan dari kabupaten tetangga, seperti di Desa Taruna, Pulang Pisau yang sekarang masih terbakar hingga menimbulkan asap,” terangnya.
3 Relawan Tumbang
Besarnya luasan lahan karhutla dan dampak kabut asap yang ditimbulkan menjadi kendala bagi Tim Satgas Karhutla saat melakukan pemadaman. Tiga relawan Satgas Karhutla, bahkan harus tumbang dan mendapat perawatan ketika melakukan pemadaman karhutla yang terjadi di Jalan Sinar Kahayan, Palangka Raya.
Tiga relawan yang masuk dalam Satgas Karhutla tersebut terpaksa mendapat perawatan, dengan diberikan masker oksigen oleh tim medis karena mengalami sesak nafas usai terlalu lama menghirup asap karhutla.
“Tiga relawan yang mengalami sesak napas langsung kita evakuasi ke lokasi yang lebih aman untuk dilakukan perawatan medis,” ucap Jean, salah salah Ketua Regu Tim Satgas Karhutla Kota Palangka Raya.
Ganggu Penerbangan
Tebalnya kabut asap yang terjadi di Kota Palangka Raya juga memengaruhi penerbangan di Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya. Pada Rabu (27/9), tiga penerbangan harus mengalami keterlambatan karena gangguan kabut asap yang menganggu jarak pandang pilot.
General Manager Angkasa Pura II Ardha Wulinagara mengatakan, keterlambatan jadwal penerbangan terjadi pada flight ID6201 tujuan CGK, lalu GA555 tujuan CGK dan JT683 tujuan SUB dengan total jumlah penumpang 499 orang.
“Keterlambatan disebabkan berdasarkan informasi dari BMKG jarak pandang dari jam 07.00 WIB sampai dengan 09.15 WIB kemarin di angka 400 meter, sehingga tidak memungkinkan airline melakukan penerbangan baik berangkat dan datang di bandara Palangka Raya,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis.
Untuk hari ini, lanjutnya, penerbangan masih aman dilakukan tidak ada dampak.
ISPA Meningkat
Kabut yang semakin menebal telah memengaruhi kualitas udara hingga mencapai kategori sangat tidak sehat. Hal ini menghadirkan risiko kesehatan bagi manusia, hewan dan tumbuhan. Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, Andjar Hari Purnomo mengimbau masyarakat untuk menghindari kegiatan di luar ruangan dan menganjurkan untuk lebih beraktivitas di dalam ruangan.
“Sekarang yang paling penting, apa yang kita lakukan. Seperti yang sudah kami sampaikan, kita memerlukan pantauan tiap hari. Tiap pagi, bisa melakukan pantauan melalui ISPU.net salah satunya, artinya begitu kita melihat, seperti hari ini misalnya, udara kurang baik. Berarti kita bisa merencanakan kegiatan-kegiatan kita seperti meminimalisir kegiatan-kegiatan di luar,” terangnya.
Ia juga menyebutkan, kasus penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Kota Palangka Raya meningkat selama September, dengan 2.675 kasus, dibandingkan dengan 1.740 kasus pada Agustus.
Untuk mencegah peningkatan kasus ISPA, sekolah-sekolah diimbau untuk menjalankan kegiatan di dalam gedung dan masyarakat diharapkan menggunakan masker saat beraktivitas di luar ruangan.
“Selanjutnya, yang kita harus perhatikan kepada kelompok-kelompok rentan. Seperti untuk usia lanjut dan kelompok balita. Ini harus mendapatkan perhatian, agar kegiatan mereka dihindarkan di luar ruangan. Lalu yang tak kalah pentingnya dari sisi pertahanan tubuh kita,” lanjutnya.
Ia menegaskan, imunitas harus tetap terjaga, seperti dengan mengutamakan pola hidup yang sehat. Terkait dengan asupan nutrisi seperti minum air putih yang cukup, gizi seimbang, jauhkan tambahan asap, seperti merokok, terutama di dalam rumah yang ada balita dan lansia. Beberapa hal tersebut, perlu memerlukan perhatian.
“Kemudian yang tidak kalah pentingnya adalah persiapan kita, dalam hal ini Pemerintah Kota Palangka Raya, apabila situasi memburuk, apalagi disini kita tupoksinya pada dampak ya. Situasi memburuk, tentunya kita harus menyiapkan agenda terkait dengan layanan oksigen, seperti rumah oksigen. Sementara yang kita siapkan adalah, kami sudah memberikan surat secara resmi kepada teman-teman di Puskesmas,” lanjutnya.
UCI MTB 2023 Ditunda
Pemprov Kalteng menunda pelaksanaan Union Cycliste Internationale Mountain Bike Eliminator World Championship 2023 UCI MTB. Hal tersebut berdasarkan Surat Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran yang dikeluarkan pada 27 September 2023.
Sekretaris Daerah Kalteng H Nuryakin membenarkan terkait Surat tersebut. Ia menyebutkan penundaan dikarenakan Kota Palangka Raya mengalami cuaca ekstrem yang mengakibatkan karhutla dan asap tebal.
“Surat Gubernur sudah dikirimkan kepada PBISSI Ousat,” katanya saat dikonfirmasi, Kamis (28/9).
Nuryakin menyampaikan ucapan terima kasih kepada PB ISSI Pusat yang mempercayakan Kalteng, terkhususnya Kota Palangka Raya, sebagai tuan rumah UCI MTB.
Ia menjelaskan, saat ini Pemprov Kalteng sedang fokus menangani karhutla dan antisipasi dini kepada masyarakat yang terdampak fenomena El Nino baik dalam hal kesehatan, ketahanan pangan, pendidikan dan lainnya.
“Penundaan sampai batas waktu kita tentukan kemudian hari,” tambah Nuryakin. jef/rba/fwa