KASONGAN/TABENGAN.CO.ID- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Katingan Muhamad Efendi, minta median jalan yang dibangun di sepanjang Jalan Tjilik Riwut jangan diisi dengan tanah uruk yang keras baik latrid maupun jenis tanah granit.
Permintaan yang ditujukan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Katingan dan kepada rekanan yang mengerjakan median jalan tersebut diungkapkannya kepada sejumlah awak media, Minggu (22/10), via telpon selulernya.
Sebab, jika di bagian atau lapisan bawah median jalan tersebut diisi dengan tanah yang keras, meskipun di lapisan atasnya diuruk dengan tanah subur, menurut Efendi pepohonan dan bunga jenis apapun yang ditanam di atas median jalan tersebut bakal sulit untuk berkembang.
“Bahkan, untuk hidup berkelanjutan,” ujarnya.
Oleh karena itu, lanjutnya, timbun dan istilah tanah uruk biasa, jangan yang keras-keras, apalagi yang ada batunya. Kemudian di bagian atasnya dilapis dengan tanah subur.
Agar pengisiannya benar-benar diuruk dengan tanah urukan biasa (bukan tanah granit atau latrid), dirinya minta kepada pengawas internal di Dinas PUPR setempat dan pengawas eksternal (konsultan pengawas) agar berada setiap hari di lokasi pengerjaan median jalan tersebut. “Sehingga, hasilnya juga berkualitas,” pintanya.
Terkait dengan pembangunan median jalan di sepanjang Jalan Tjilik Riwut yang masuk di wilayah Kasongan Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan ini menurutnya memang sudah layak. Karena, lebar jalannya sangat memungkinkan untuk dibangun median jalan.
“Dengan alasan, untuk meminimalisir angka laka bagi pengendara, baik kendaraan roda dua maupun roda empat dan roda enam,” ujarnya.
Apalagi setelah selesainya bangunan median ini, Dinas Perkimtan langsung melakukan pemasangan lampu mercory di sepanjang median jalan tersebut, guna memberikan penerangan terhada semua pengendara yang melintasi ruas Jalan Trans Kalimantan tersebut. c-dar