PALANGKA RAYA/tabengan.com – Universitas Palangka Raya (UPR) mewisuda sekitar 1.101 lebih wisudawan-wisudawati dari seluruh fakultas jenjang S1 (Strata Satu) dan S2 (Magister), di Aula Palangka UPR, Sabtu, (22/4).
Sidang terbuka Senat UPR dibuka Ketua Senat UPR yang juga menjabat Rektor UPR Prof Dr Ferdinand MS. Kegiatan diawali dengan pemberian penghargaan serta memindahkan kuncir toga 8 lulusan terbaik UPR.
Lulusan terbaik tersebut ialah Bernadus Letlora MH dari Program Pascasarjana dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,94. Selanjutnya Ditinia Utami S.Ked, mahasiswaa Fakultas Kedokteran dengan IPK 3,49. Glory Priskilahati Br Senbiring S.An mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik dengan IPK 3,88.
Selanjutnya dari Fakultas Hukum adalah Lorenza Karina SH, dengan IPK 3,75. Dari FKIP ada Rino Thesaloga SPd dengan IPK 3,82, Fakultas Ekonomi dan Bisnis atas nama Eva Aprilia Christi SE dengan IPK 3,82. Dian Pertiwi SP, mahasiswa Fakultas Pertanian dengan IPK 3,81 dan terakhir mahasiswa Fakultas Teknik adalah Esra Handito ST dengan IPK 3,79.
Rektor UPR , Prof Dr Ferdinand MS dalam sambutannya memberikan apresiasi yang tinggi bagi ribuan wisudawan-wisudawati yang selama ini telah berjuang dengan keras dalam meningkatkan kompetensi diri meraka dengan bidang masing-masing.
Selaku pimpinan UPR, Ferdinand berharap agar para alumni UPR itu dapat kembali kemasyarakat dan dapat mengimplementasikan ilmunya mereka dapat di tengah masyarakat tentunya dengan daya saing yang baik dan sportif di dalam turut serta berperan aktif mensukseskan program pembangunan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
“Saya berharap agar saudara-saudara selalu mengembangkan diri, dengan terus meningkatkan ilmu pengetahuan agar kalian sekalian dapat menjadi insan yang cerdas serta memiliki daya saing pada bidang ilmu yang saudara miliki masing-masing,” katanya.
Untuk meningkatkan kualitas lulusan, lanjutnya, Pihaknya kedepan akan mengembangkan sistem proses belajar mengajar di UPR, pihak UPR juga berkomitmen untuk terus meningkatkan pembanguan infrastruktur serta sarana dan prasarana di UPR. Dengan demikian, maka efisiensi dan efektifitas penyelenggaraan pendidikan di lingkungan UPR dapat terus berkembang setiap tahunnya.
Walaupan, dirinya mengakui upaya untuk meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan di UPR memang tidak lepas dari masalah dukungan dana yang ada, pihaknya tetap akan berkerja keras dalam mendorong pengembangan kampus terbesar di Kalteng itu.
“Tanpa adanya dukungan sarana dan prasarana pendidikan dan tenaga pengajar yang memadai, baik secara kuantitas maupun kualitas, maka akan sulit bagi kita untuk mencapai kualitas secara optimal dan membanggakan,” ucap Rektor dalam arahannya.
Bukan Hal Mudah
Ditemui salah satu lulusan terbaik UPR dari Fakultas Keguruan dan Ilum Pendidikan (FKIP), Rino Thesaloga mengungkapkan menjadi seorang Sarjana Pendidikan memang bukan hal yang mudah.
Banyak yang harus dilalui, mulai proses ujian masuk, pengenalan kampus, pembelajaran, pembuatan tugas-tugas, magang, PPL, KKN, pembuatan Tugas Akhir, Pembuatan Skripsi, sidang, dan akhirnya proses wisuda.
Menurutnya Kerja keras yang telah dilakukan tidaklah cukup untuk dapat menyelesaikan pendidikan Strata 1. Kesabaran dosen-dosen untuk mendidik, dorongan orang tua, bantuan rekan-rekan, serta pihak-pihak lain.
Kebanggaan akan diri menjadi satu rasa yang amat besar karena dapat memberikan kado terindah untuk kedua orang tua dan keluarga. Saat ini, semua menjadi rangkaian indah yang penuh suka dan duka.
“Banyaknya pemberitaan mengenai masalah di dunia pendidikan, tidak pernah membuat kami gentar untuk menjadi seorang tenaga pendidik. Semua pemberitaan memberi semangat untuk kami agar bisa menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Banyaknya wisudawan dan wisudawati menjadi salah satu bukti dari semangat kami untuk menyelesaikan masalah yang ada di dunia pendidikan,” katanya.nta