Mazmur 118:1-4
Oleh Ps. Mikha N. Aritonang, STh
Kita sudah di penghujung tahun 2023 dan di bulan ini kita merayakan Natal dengan suka cita. Tentu banyak hal yang sudah kita lewati di hari-hari yang lalu. Mungkin sakit penyakit, kegagalan, kekecewaan, sakit hati dan sebagainya. Di tengah hal-hal yang menyedihkan atau menyakitkan sekalipun, saya yakin ada kebaikan-kebaikan Tuhan yang kita rasakan. Penyertaan Tuhan tidak terbatas oleh apa pun.
Apa itu kebaikan Tuhan?
- Kebaikan adalah sifat Allah (atribut Allah sejak awal penciptaan dunia). Kualitas kebaikan Allah berada di atas segala kebaikan yang ada di dunia ini. Kita tidak bisa menyelami kebaikan Tuhan karena di dalamnya terdapat hikmat Allah.
- Kebaikan Tuhan bersifat kekal dan selalu menyertai manusia dalam seluruh sejarah umat manusia.
- Hakikat kebaikan Tuhan berseberangan dengan kejahatan manusia dan iblis.
- Kebaikan Tuhan yang mendasar bagi orang percaya adalah Dia memberikan Yesus bagi kita sebagai Juru Selamat. Oleh keselamatan itu, maka kita disucikan di hadapan Bapa.
Kita belajar beberapa hal dari kebaikan Tuhan, yaitu:
- Karena Tuhan itu baik, maka sudah sewajarnya kita juga menjadi orang yang baik. Menjadi berbeda dari dunia dan mengusahakan damai dengan sesama.
- Sadar bahwa kita adalah orang yang diperbaiki dari jahat menjadi baik. Maka, hendaklah kita tidak cepat menghakimi saudara kita. Saling mendukung sesame, sehingga bersama-sama menjadi manusia yang baik.
- Kebaikan adalah senjata ampuh melawan kejahatan. Maka kita harus berpegang pada kebaikan. Kita adalah manusia yang lemah dan sangat rentan terhadap dosa. Bahkan, terkadang kita sebagai orang percaya dapat merasa menjadi orang yang berjasa kepada Tuhan atau bahkan tidak lagi memerlukan Tuhan. Tetapi ketika kita menyadari akan kebaikan Tuhan, maka kita akan dijauhkan dari kejahatan.
Lantas bagaimana kita sebagai orang percaya dapat terus berpegang teguh pada kebaikan Tuhan.
- Banyaklah bersyukur, memuji Tuhan. Bila kita melihat bagaimana kehidupan Daud, kita akan mengerti bahwa Daud melewati proses yang panjang hingga akhirnya dia memenuhi rencana Tuhan untuk duduk sebagai Raja Israel. Tuhan berjanji memberikan tahta itu, tapi puluhan tahun harus melewati tahapan demi tahapan. Di tengah kesulitan dan bahkan menghadapi maut sekalipun, Tuhan tetap baik kepada Daud. (1 Tesalonika 5:16-18)
- Bersaksi akan kebaikan Tuhan. Detik demi detik yang kita lalui adalah anugerah yang Tuhan amanah kan bagi kita. Sebab itu, ceritakanlah dengan sesadar-sadarnya bahwa keberadaan kita sampai hari ini semata-mata karena anugerahNya. (Mazmur 118:29)
- Ingatlah bahwa Tuhan adalah Bapa kita. Dia mengasihi kita dengan sempurna. Bahkan dalam masa-masa sulit hidup kita, Dia Bapa kita. Bapa tidak akan memberikan ular ganti ikan. Jadi kalau engkau minta ikan, maka ikan yang diberi. Hanya mungkin jenis ikan bisa beda. (Lukas 11:11-14)
Saat ini, renungkan hidupmu dan bersyukurlah kepada Tuhan atas kebaikan-Nya yang abadi. Apa pun yang telah dan sedang Anda hadapi maupun yang akan Anda hadapi, tidak ada yang terlalu sukar bagi Tuhan yang mengasihimu dan telah mati bagimu. Bawalah kepada-Nya segala kekhawatiranmu, serahkan harapanmu dan izinkan Dia untuk menyingkapkan bukti-bukti kebaikan-Nya dalam hidupmu. Amin