PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Politisi senior sekaligus tokoh masyarakat Kalimantan Tengah almarhum Borak Milton dimakamkan di Pemakaman Kristen km 12 Jalan Tjilik Riwut, Kota Palangka Raya, Rabu (13/12).
Jenazah almarhum diberangkatkan dari rumah duka di Jalan Mangkurambang, menuju pemakaman diiringi ratusan massa, baik dari keluarga, mitra kerja, rekan, sahabat hingga berbagai organisasi massa yang dekat dengan almarhum Borak Milton.
Hadir sejumlah tokoh penting dalam duka cita tersebut, seperti Ketua DPRD Kalteng H Wiyatno, Ketua DPD PDIP Kalteng Arton S Dohong, Ketua Dusmala Bias Layar, Ketua DPRD Palangka Raya Sigit L Yunianto hingga berbagai tokoh-tokoh lainnya.
Dalam kesempatan itu, Anak pertama Borak Milton Daya Maharani menyampaikan riwayat hidup hingga tutup usia almarhum.
“Bapak sempat bersekolah di STM di Banjarmasin, lalu Kejuruan Mesin di Bandung, pendidikan kerja mesin di Bandung, lalu melanjutkan di pendidikan internasional di Toronto Kanada,” ujarnya.
Kemudian mengambil S1 hukum di UPR hingga S2 di Jakarta. Untuk karier, almarhum awalnya bekerja sebagai guru di STM Negeri 1 Palangka Raya, hingga menjabat sebagai Anggota DPRD Kalteng.
Diceritakannya juga, almarhum memang memiliki riwayat asma, dan kerap berobat rutin. Namun minggu kemarin, almarhum mengalami sesak napas dan diduga menjadi penyebab henti jantung. Kondisi itulah yang akhirnya membawa almarhum tutup usia di Rumah Sakit Tamiang Layang.
Ketua DPRD Kalteng Wiyatno menuturkan sangat berduka sekaligus sedih, karena almarhum sudah dianggap keluarga sekaligus teman yang baik.
“Beliau ini adalah mentor dan guru terbaik bagi kami, baik soal politik dan tentunya di dewan. Beliau juga sering datang ke dewan untuk memberikan bimbingan dan saran dalam menjalan tugas kami sebagai anggota dewan,” ujarnya.
Adik almarhum Marcopolo menambahkan, Borak adalah pekerja keras dan mesti tidak akan menyerah apabila tidak menyelesaikan tugas atau pekerjaannya.
“Borak Milton adalah anak pertama. Lahir di Banjarmasin, karena memang ayah kami pernah bertugas sebagai PNS di Banjarmasin,” ujarnya.
Sementara itu sebelumnya, anak kedua almarhum Dendi Mahaputra menceritakan, almarhum merupakan sosok yang luar biasa dan loyalitas dalam pekerjaannya.
“Beliau sosok yang sangat luar biasa, yang mana ketika almarhum memulai suatu pekerjaan, maka pekerjaan itu harus tuntas. Itu yang menjadi contoh serta teladan bagi kami,” ujar Dendi.
Selain itu, almarhum Borak juga merupakan orang yang baik bagi rekan-rekan serta orang terdekatnya. Apalagi semasa ketika menjabat sebagai anggota dewan selama tiga periode sebelumnya, Borak dikenal supel bergaul dan memiliki banyak teman.
Bahkan di partainya sendiri, PDIP, juga merupakan sosok yang sangat loyal serta konsisten. Dendi mengaku kerap bertukar pikiran dengan almarhum terkait perpolitikan dan lainnya dalam lingkup kepartaian. Hal itu wajar, mengingat dirinya juga merupakan jajaran PDIP di wilayah Bartim.
“Banyak hal yang saya pelajari dari almarhum, yaitu bagaimana berorganisasi yang benar, bagaimana menunjukkan loyalitas kepartaian yang tidak terbantahkan. Semua saya pelajari dari almarhum yang memang berpengalaman terkait kepartaian,” ujarnya. drn