Kejutan Kuda Hitam Survei Elektabilitas Caleg DPRD Kota Palangka Raya

Tim Digitalisasi Kaltengpedia

PALANGKA RAYA/TABENGAN.CO.ID – Kaltengpedia kembali merilis hasil survei elektabilitas beberapa nama calon legislatif (Caleg) pada Pemilihan Legislatif (Pileg) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 mendatang.

Kali ini Kaltengpedia menunjukkan hasil survei elektabilitas 10 nama Caleg DPRD Kota Palangka Raya dari 3 Daerah Pemilihan (Dapil) yang ada di Kota setempat.

Berdasarkan rilis dari Kaltengpedia, memperlihatkan persaingan ketat di Dapil 3 yang melingkupi Kecamatan Pahandut dan Sabangau. Dapil 3 kerap dijuluki “Dapil Neraka” lantaran hampir seluruh incumbent turut mendaftar kembali menjadi Caleg di Pemilu mendatang.

Dalam daftar terlihat nama Wahid Yusuf yang merupakan incumbent dari Partai Golkar menduduki posisi teratas pada hasil survei tersebut.

Namun, terdapat nama baru yang mencuri perhatian dan menjadi kuda hitam yang cukup mengejutkan dengan menduduki posisi 2 dan 3 teratas, yaitu Rahmad Rully Fauzi (Gelora) dan Incha Fahnira (Golkar).

Keduanya merupakan caleg yang turut tergabung dalam “Dapil Neraka” bersaing memperebutkan suara terbanyak demi menduduki kursi DPRD Kota Palangka Raya.

Dalam daftar juga muncul nama yang merupakan mantan Wakil Wali Kota Palangka Raya sebelumnya, yakni Umi Mastikah (Demokrat) dari Dapil 1 yang menduduki posisi paling bawah.

Enam nama lainnya didominasi oleh incumbent, antara lain Nenie Adriati Lambung (PDIP) yang juga di Dapil 3, Syaufwan Hadi (PAN) Dapil 1, Susi Idawati (NasDem) satu-satunya yang muncul dari dapil 2.

Lalu sisanya merupakan dari penghuni Dapil 1 yaitu Sigit Widodo (PDIP), Setiawan (Gerindra), Edy Rustian (Demokrat).

Sementara itu, Direktur Eksekutif sekaligus CEO Kaltengpedia Ahmad Hady Surya menjelaskan, hasil rilis Survei Caleg DPRD Kota Palangka Raya tersebut berdasarkan riset yang telah dilakukan selama 3 bulan dari Oktober sampai Desember 2023.

“Survei tersebut diperoleh berdasarkan dari insight digital. Insight digital yang kami lakukan adalah sebuah nilai dari pemberitaan pola tren di media sosial dan kalkulasi data semua sosial media berdasarkan jumlah pengumpulan tren yang dianggap masyarakat melalui semua sosial media dan pemberitaan,” kata Hady kepada Tabengan.co.id, Selasa (2/1/2024).

Hady mengungkapkan, komponen dasar insight digital didapat dari Pengumpulan Data, Analisis Data dan Manajemen Kampanye.

“Data-data yang dikumpulkan berupa informasi mengenai nama-nama caleg yang paling diinginkan masyarakat dari sebuah kelurahan, kecamatan dan RT yang ada di Palangka Raya. Data-data tersebut penting untuk dilihat insight-nya melalui Dashboard Pemilu kami,” jelas Hady.

Ia memaparkan, berdasarkan hasil yang sudah dikumpulkan, pihaknya akan menganalisis kembali data tersebut.

“Data-data yang telah dikumpulkan dan disusun, diteliti untuk melihat hal apa yang paling dibutuhkan. Dengan begitu, kami menyeleksi data melalui link dan nama caleg melalui digital dashboard,” paparnya.

Ia menambahkan, data tersebut juga didapat dari hasil tinjauan dengan sistem Manajemen Kampanye.

“Manajemen Kampanye merupakan proses untuk mempromosikan caleg melalui WhatsApp, Facebook, Tiktok, Youtube, berita online dan beberapa sosial media lainnya, dengan berisikan pesan visi misi dari caleg, sehingga insight caleg naik,” pungkasnya. ist/hil